Selasa, 01 November 2011

Sebuah Renungan Tentang Papa Kita

berbeda dengan mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.
ketahuilah, saat itu papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.

ketika kamu sudah beranjak remaja…
kamu mulai menuntut pada papa untuk dapat izin keluar malam
dan bersikap tegas dan mengatakan “TIDAK boleh”.

tahukah kamu, bahwa papa melakukan itu untuk menjagamu ??
karena bagi papa, kamu adalah yang sangat-sangat luar biasa berharga.
aetelah itu kamu marah pada papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu.
Dan mama yang datang mengetuk pintu dan membujukmu agar tidak marah pada papa,

tahukah kamu, bahwa saat itu papa memejamkan matanya…
dan mencoba menahan gejolak dalam batinnya,

Bahwa papa sangat ingin mengikuti keinginanmu,
tapi lagi-lagi dia harus menjagamu…

ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang kerumah
untuk menemuimu.

papa akan memasang wajah paling “COOL” sedunia..

papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol
berdua di ruang tamu…

sadarkah kamu, kalau hati papa merasa cemburu !!!

saat kamu mulai lebih dipercaya, dan papa melonggarkan sedikit
peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk
melanggar jam malamnya.

maka yang ditakutkan papa adalah duduk diruang tamu dan menunggumu pulang,
dengan hati yang khawatir…

dan setelah perasaan khawatir itu berlarut-larut…

ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam, hati papa akan mengeras
dan papa akan memarahimu….

sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang ditakuti papa
akan segera datang…

“BAHWA putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan papa”

setelah lulus SMA, papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter
atau Insinyur.

ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan papa itu semata-mata
hanya karena memikirkan masa depanmu nanti..

tapi toh papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu
tidak sesuai dengan keinginan papa

ketika kamu menjadi gadis dewasa…
dan kamu harus pergi kuliah dikota lain…

papa harus melepasmu di bandara…

tahukah kamu, bahwa badan papa terasa kaku untuk memelukmu..

papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini itu,
dan menyuruhmu untuk berhati-hati…

padahal papa ingin sekali menengok seperti mama dan memelukmu erat-erat,

yang papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata disudut matanya.
dan menepuk pundakmu dan berkata
“JAGA DIRIMU baik-baik ya sayang”
.

papa melakukan itu semua agar kamu kuat..
kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.

disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu.
orang pertama yang mengerutkan kening adalah PAPA.

papa pasti berusaha keras mencari jalan keluar agar anaknya
bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.

ketika permintaanmu bukan lagi sekedar minta boneka baru…
dan papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan…

kata-kata yang keluar dari mulut papa adalah “
“tidak…tidak..tidak…”

padahal dalam hati papa, ia sangat ingin mengatakan
“iya sayang, nanti papa belikan untukmu..”

Tahukah kamu bahwa pada saat itu papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum..|

saatnya kamu wisuda sebagai seorang sarjana…

papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.

papa akan tersenyum dan bangga, puas melihat putri kecilnya
yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa.
dan telah menjadi seseorang.

sampai saat seorang teman lelakimu datang kerumah dan
meminta izin pada papa untuk mengambil dirinya.

papa akan sangat berhati-hati memberikan izin.

karena papa tau…
bahawa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.

Dan Akhirnya…
saat papa melihatmu duduk dipanggung pelaminan bersama seorang laki-laki
yang dianggap pantas menggantikannya, papa tersenyum bahagia…

apakah kamu mengetahui, dihari yang bahagia itu papa pergi kebelakang
panggung sebentar, dan menangis…!!!

papa menangis karena papa sangat bahagia,
papa berdo’a…

dalam lirih do’anya kepada tuhan. papa berkata
” ya allah, tugasku telah selesai dengan baik..”

putri kecilku yang lucu dan ku cintai telah menjadi wanita yang cantik.

bahagiakanlah ia bersama suaminya…

setelah itu papa hanya bisa menunggu kedatanganmu
bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk…

dengan rambut yang telah di semakin memutih…
dan badan serta lengan yang tak kuat lagi untuk
menjagamu dari bahaya…

papa telah menyelesaikan tugasnya…

papa..ayah…bapak kita…
adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat…
bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis
dan harus terlihat kuat dan tegas bahka saat dia ingin memanjakanmu..

dan dia adalah orang pertama yang selalu yakin bahwa “
kamu bisa” dalam segala hal.

“RENUNGKANLAH”

betapa seringnya kalian membuat papa mengerutkan wajah karena kalian.
betapa sering papa menahan rasa marah dihatinya karena kita..

lihatlah wajah lelah papa saat pulang dari kerjanya..
pap letih yang mungkin tak bisa kita rasakan..

rasa yang hanya papa tahan sendiri..
itu semua untuk kita…

namun, pernahkan atau betapa jarangnya kita membuatkan minimal,
secangkir minuman untuknya.

tak sebanding dengan papa yang selalu menanyakan apakah anaknya
tersayang sudah makan atau belum

betapa jarangnya kalian mengucapkan kata “maaf” pada papa.
tak sebanding dengan betapa banyaknya hal yang telah kalian
buat papa kecewa…

betapa jarangnya kalian berterima kasih pada papa.
tak sebanding dengan betapa banyaknya hal
yang telah papa lakukan untuk kalian…