Sukabumi, sebuah kota kecil berhawa sejuk adem yang berada di kaki Gunung Gede dan Gunung Pangrango Provinsi Jawa Barat, memiliki reputasi yang lumayan beken akan potensi alam. Beberapa potensi wisata alam yang cukup menarik untuk dikunjungi salah satunya adalah wisata Air terjun (“curug” dalam bahasa sunda) dan danau (“situ” also in sundanese). Air terjun yang terdapat di kawasan konservasi alam Taman Nasional Gunung Gede Pangrango ini adalah Curug Cibeureum di daerah Perbawati, Selabintana dan Curug Sawer di daerah Situgunung, Kadudampit. Selain curug, ada juga danau diatas gunung yang memiliki nama Situgunung (Situ = danau, dimana situgunung berarti danau di gunung). Tulisan gw kali ini mau menceritakan perjalanan gw treking ke tempat-tempat tersebut.
CURUG CIBEUREUM – Perbawati, Selabintana
Curug Cibeureum merupakan air terjun yang terletak di daerah Perbawati, Selabintana, Kabupaten Sukabumi. Cara mencapai lokasi awal untuk treking ini dari kota Sukabumi adalah dengan naik angkutan umum (angkot) no. 10 berwarna merah lintasan Sukabumi – Selabintana. Berhubung angkutan umum ini hanya melayani perjalanan sampai di tempat wisata dan penginapan bernama “Hotel Selabintana” maka perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki lewat jalan setapak di belakang hotel melalui perkebunan teh dan lokasi perkemahan yang bernama Pondok Halimun. Apabila tidak mau repot, maka angkutan umum ini pun sebetulnya bisa di carter langsung dari Sukabumi menuju ke Pondok Halimun (dengan ongkos yang lebih mahal tentunya, kira-kira Rp. 10.000 / orang).
Pondok Halimun ini merupakan salah satu pintu masuk ke kawasan konservasi alam TNGGP, pintu masuk kawasan ini terdapat di kadudampit, yakni pintu masuk Situgunung.
Curug Cibeureum (3)Curug Cibeureum (1)
Setelah mencapai Pondok Halimun, maka perjalanan (treking) bisa langsung dilanjutkan ke arah Air Terjun Cibeureum. Jalur menuju ke air terjun ini sudah dilapisi batu-batu kali sehingga perjalanan tidak terlalu sulit untuk dilakukan. Treking sepanjang +/- 2 km melalui jalur yang naik turun dan berkelok-kelok serta kadang agak licin ini sangat menyenangkan dikarenakan di kanan dan kiri jalur treking masih merupakan hutan yang cukup lebat sehingga suasana dingin, agak gelap dan basah akan menemani perjalanan hingga ke lokasi. cuma ya itu, berhubung gw udah lama gak jalan kayak gini, sekalinya jalan langsung ngos-ngosan dah…. hahahaha….. perjalanan lewat jalan setapak ini akan melalui beberapa lokasi perkemahan, menyeberang sungai-sungai kecil dan akhirnya menaiki bukit dan turun lagi dan naik lagi…. hwheeheh… Mendekati lokasi curug, gemuruh air mulai terdengar… kebetulan pas gw jalan ini bukan musim liburan sehingga cukup sepi dari pengunjung yang lain (gada siapa-siapa malah… yang ada cuma gw yang ditemani seorang sahabat bernama Atep Sopiandi yang kebetulan emang orang situ). setelah +/- 1 jam perjalanan yang cukup ngos-ngosan akhirnya sampe juga kami ke lokasi.
Curug CibeureumCibeureum
Curug Cibeureum (2)Curug Cibeureum di hari libur biasanya dipenuhi oleh para wisatawan baik dari Sukabumi sendiri maupun dari luar kota, tapi berhubung bukan musim liburan, praktis cuma kami berdua aja yang ada disitu… bebas menikmati alam yang sepi dan sejuk ini. Air terjun yang menurut info memiliki ketinggian 60 meter ini mendapatkan namanya “Cibeureum” (Ci = air, beureum = merah, Cibeureum artinya air berwarna merah) dikarenakan katanya kalau dipagi hari ketika sinar matahari mengenai air terjun warnanya terlihat kemerahan, sayangnya ketika kami tiba disana sudah agak siang dan juga debit air yang tidak terlalu banyak sehingga kami tidak bisa melihat fenomena alam tersebut. Setelah foto-foto mengabadikan momen dan alam, kami berdua pun pulang kembali melalui trek yang tadi kami lalui.
CURUG SAWER & DANAU SITUGUNUNG – Kadudampit
Sehari setelah perjalanan gw ke Curug Cibeureum, esok harinya gw jalan lagi. Tujuan kali ini: Curug Sawer! di daerah Situgunung. Kali ini gw ajak sekalian sahabat sejak kecil bernama Bertus a.k.a. Novi. Curug Sawer (atau Air terjun Sawer) terletak di daerah yang bernama Situgunung di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi (berjarak +/- 16 km dari Kota Sukabumi). Mencapai air terjun ini dari Kota Sukabumi adalah menggunakan angkutan umum (angkot) no. 08 berwarna hijau muda lintasan Sukabumi – Cisaat ( jalannya ke arah Bogor). Turun di depan alun-alun Cisaat kemudian menyeberang jalan dan berjalan kaki sedikit ke arah tempat mangkal angkot jurusan Kadudampit yang berada dijalan disamping kantor Polsek Cisaat. Karena biasanya angkutan umum ini nggak sampai ke depan gerbang masuk lokasi wisata Situgunung, maka kita harus bayar lebih supaya diantar langsung kesana .
Di depan gerbang masuk lokasi wisata ini ada loket buat retribusi, dimana per orang bayar Rp. 8500… itu nggak termasuk kendaraan lho, jadi kalo ada yang bawa motor, mobil atau bis akan dikenakan biaya parkirnya juga. Setelah urusan bayar membayar dan masuk gerbang, maka kita akan langsung dihadapkan pada persimpangan jalan, kalo lurus ke arah air terjun, ke kiri ke arah danau. Kalo mau mengunjungi dua-duanya sih, menurut gw mending ambil yang air terjun dulu, biar capeknya abis duluan baru dah ke danau.
SitugunungSitugunung (9)
Perjalanan ke Air Terjun Sawer, mungkin karena treknya cenderung agak lebih landai dan tidak sepanjang trek Curug Cibeureum jadi rasanya tidak “seberat” perjalanan ke Curug Cibeureum walopun tetep aja sama-sama bikin ngos-ngosan… hahahaha… Sobat gw yang doyan olahraga, di compare sama gw yang tukang ngorok jelas lebih tahan dia lah… hahahah… dikit-dikit brenti, maklum nafas bako bro! (padahal dulu waktu masih sedikit lebih “muda”, jalur ini bisa dilalui dengan relatif lebih santai n tenang… beladiri mode! kwkwkwkkwk…. tahan mang!…) setelah dengan perjuangan yang cukup lumayan melalui rimbunnya pohon, akhirnya kami pun sampe ke Curug Sawer…. tempatnya kebetulan sepi, cuma ada sekelompok pemuda pecinta alam yang sedang kemping dekat air terjun.
Situgunung (2)Situgunung (8)Situgunung (3)
Air terjun Sawer memiliki debit air yang lumayan besar, namun punya ketinggian yang lebih rendah bila dibandingkan dengan Curug Cibeureum. Debit air yang cukup banyak dan air kolam di dasar air terjun yang cukup dalam ternyata cukup menggoda sobat gw buat nyemplung n brenang (heran deh, dia kok udah siap aja bawa properti buat nyemplung ini…. padahal ga ada tu agenda nyebur-nyeburan… udah siap-siap dari rumah nampaknya.. kwkwkwkw). Udara yang cukup dingin dan air yang lumayan bikin badan menggigil gak menahannya buat nyebur… kayak bebek yang ketemu air dah… brenang-renang riang kesana kemari… kwkwk… sedangkan gw sendiri sibuk ambil foto sana sini… Setelah dirasa cukup (cukup kedinginan maksudnya… hehehe…) maka kami pun bersiap untuk melanjutkan perjalanan ke lokasi danau….
Perjalanan ke arah danau dilakukan melalui jalan yang tadi udah kami lewati tapi nggak sampai habis ke gerbang lagi. Ada persimpangan yang langsung menuju ke arah danau. Perjalanan yang cukup curam diawal karena “naik-naik ke puncak gunung” lagi… praktis dah, ngos-ngosan babak kedua! hehehe… setelah sampai dipuncak bukit, perjalanan mulai bersahabat karena terus menurun menuju danau. perjalanan turun pun adem karena kanan kiri pohon-pohon besar yang menaungi jalan setapak. Setelah berjalan kaki kurang lebih setengah jam tibalah kami di danau, sebuah danau yang terletak diatas gunung… “Situgunung”…
Situgunung (6)Situgunung (7)
Konon katanya, danau ini merupakan danau buatan manusia, jadi bukan terjadi karena bentukan dari alam (katanya lho…)… jadi legendanya bilang, ada seorang bangsawan mataram yang melarikan diri dari Kerajaan Mataram karena dikejar-kejar oleh Belanda. Nah, bangsawan itu kemudian sampai ke daerah ini dan memutuskan menetap. Di tempat itulah istrinya melahirkan seorang anak, nah, sebagai ungkapan rasa syukur maka bangsawan tersebut pun membuat sebuah danau kecil menggunakan peralatan tangan sederhana. begitu ceritanya…
Terlepas dari legenda tersebut, keberadaan danau dengan pohon-pohon pinus disekitarnya ini merupakan sebuah spot yang menyenangkan untuk melepas kepenatan sehari-hari… pemandangan hijau, hembusan udara yang dingin ditemani hasil karya tukang gorengan yang kebetulan lg mangkal disitu, bikin gw betah buat berlama-lama… namun walopun kayaknya seru buat main air, jangan harap bisa nyebur n berenang di danau ini, karena di pinggir danau jelas-jelas ada plang larangan buat brenang… (entah kalo udah bilang sama pengelola ya…) hehehe… Langsung teringat flashback ingatan saat SMA waktu masih demen kemping-kemping sekitar 12 tahun lalu, saat danau ini masih punya dermaga kecil yang menjorok agak ke tengah. Namun saat ini, dermaga tersebut udah gak ada, mungkin udah hancur karena gak ada dana buat perawatannya. Yang masih ada sampe sekarang adalah perahu-perahu kecil yang dipake buat para nelayan danau mencari ikan.
Situgunung (5)Situgunung (4)
Setelah puas liatin danau dan kenyang makan gorengan, kami pun pulang… dengan kaki yang rasanya males banget diajak jalan… udah gitu, pas sampe gerbang masuk gada pula angkot yang ngetem… wadowwwww… akhirnya kami jalan kaki (lagi) menyusuri aspal sambil berharap tu angkot segera datang dari balik tikungan… tapi belon juga tu angkot datang, eh ujan keburu datang…. ya sudah lah.. kami tetep jalan aja sambil ditemani rintik air hujan yang lama kelamaan makin deras aja…
RENTAL / SEWA SEPEDA “My Bike”
BalasHapusDalam kegiatan bersepeda sungguh banyak manfaatnya baik secara individu maupun kelompok/ perusahaan.
Adapun hal-hal positip yang kita dapatkan dari bersepeda yang nantinya dapat meningkatkan kinerja individu dan kelompok / team adalah :
1) Pada saat bersepeda kita secara tidak langsung berolah raga sehingga meningkatkan kesehatan
2) Pada saat bersepeda, akan menimbulkan keakraban, canda, kebersaamaan sesama individu dengan individu lainnya sehingga akan menimbulkan keakraban dan kebersamaan pada saat di kantor, sehingga dapat meningkatkan team work dan kinerja individu dan kelompok
3) Pada saat bersepeda kita juga dapat menikmati suasana perjalanan sehingga ada unsure wisatanya.
4) Dll……
Untuk itu, kami “my bike” khusus merentalkan sepeda / sepeda mtb yang dapat digunakan untuk kegiatan/ event-event yang salah satu tujuannya untuk meningkatkan keakraban, kebersamaan, kekompakan, keceriaan satu individu dengan individu lainnya terutama dalam satu kantor/ instansi.
Alamat my bike : jln. Jalaparang, no. 3 sukaluyu, depan kantor imigrasi surapati, bandung. Website : www.rentalsepeda.com. Thx, Arnold 0817 230 8338