berbeda dengan mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.
ketahuilah, saat itu papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.
ketika kamu sudah beranjak remaja…
kamu mulai menuntut pada papa untuk dapat izin keluar malam
dan bersikap tegas dan mengatakan “TIDAK boleh”.
tahukah kamu, bahwa papa melakukan itu untuk menjagamu ??
karena bagi papa, kamu adalah yang sangat-sangat luar biasa berharga.
aetelah itu kamu marah pada papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu.
Dan mama yang datang mengetuk pintu dan membujukmu agar tidak marah pada papa,
tahukah kamu, bahwa saat itu papa memejamkan matanya…
dan mencoba menahan gejolak dalam batinnya,
Bahwa papa sangat ingin mengikuti keinginanmu,
tapi lagi-lagi dia harus menjagamu…
ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang kerumah
untuk menemuimu.
papa akan memasang wajah paling “COOL” sedunia..
papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol
berdua di ruang tamu…
sadarkah kamu, kalau hati papa merasa cemburu !!!
saat kamu mulai lebih dipercaya, dan papa melonggarkan sedikit
peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk
melanggar jam malamnya.
maka yang ditakutkan papa adalah duduk diruang tamu dan menunggumu pulang,
dengan hati yang khawatir…
dan setelah perasaan khawatir itu berlarut-larut…
ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam, hati papa akan mengeras
dan papa akan memarahimu….
sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang ditakuti papa
akan segera datang…
“BAHWA putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan papa”
setelah lulus SMA, papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter
atau Insinyur.
ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan papa itu semata-mata
hanya karena memikirkan masa depanmu nanti..
tapi toh papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu
tidak sesuai dengan keinginan papa
ketika kamu menjadi gadis dewasa…
dan kamu harus pergi kuliah dikota lain…
papa harus melepasmu di bandara…
tahukah kamu, bahwa badan papa terasa kaku untuk memelukmu..
papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini itu,
dan menyuruhmu untuk berhati-hati…
padahal papa ingin sekali menengok seperti mama dan memelukmu erat-erat,
yang papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata disudut matanya.
dan menepuk pundakmu dan berkata
“JAGA DIRIMU baik-baik ya sayang”
.
papa melakukan itu semua agar kamu kuat..
kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.
disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu.
orang pertama yang mengerutkan kening adalah PAPA.
papa pasti berusaha keras mencari jalan keluar agar anaknya
bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.
ketika permintaanmu bukan lagi sekedar minta boneka baru…
dan papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan…
kata-kata yang keluar dari mulut papa adalah “
“tidak…tidak..tidak…”
padahal dalam hati papa, ia sangat ingin mengatakan
“iya sayang, nanti papa belikan untukmu..”
Tahukah kamu bahwa pada saat itu papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum..|
saatnya kamu wisuda sebagai seorang sarjana…
papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.
papa akan tersenyum dan bangga, puas melihat putri kecilnya
yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa.
dan telah menjadi seseorang.
sampai saat seorang teman lelakimu datang kerumah dan
meminta izin pada papa untuk mengambil dirinya.
papa akan sangat berhati-hati memberikan izin.
karena papa tau…
bahawa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.
Dan Akhirnya…
saat papa melihatmu duduk dipanggung pelaminan bersama seorang laki-laki
yang dianggap pantas menggantikannya, papa tersenyum bahagia…
apakah kamu mengetahui, dihari yang bahagia itu papa pergi kebelakang
panggung sebentar, dan menangis…!!!
papa menangis karena papa sangat bahagia,
papa berdo’a…
dalam lirih do’anya kepada tuhan. papa berkata
” ya allah, tugasku telah selesai dengan baik..”
putri kecilku yang lucu dan ku cintai telah menjadi wanita yang cantik.
bahagiakanlah ia bersama suaminya…
setelah itu papa hanya bisa menunggu kedatanganmu
bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk…
dengan rambut yang telah di semakin memutih…
dan badan serta lengan yang tak kuat lagi untuk
menjagamu dari bahaya…
papa telah menyelesaikan tugasnya…
papa..ayah…bapak kita…
adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat…
bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis
dan harus terlihat kuat dan tegas bahka saat dia ingin memanjakanmu..
dan dia adalah orang pertama yang selalu yakin bahwa “
kamu bisa” dalam segala hal.
“RENUNGKANLAH”
betapa seringnya kalian membuat papa mengerutkan wajah karena kalian.
betapa sering papa menahan rasa marah dihatinya karena kita..
lihatlah wajah lelah papa saat pulang dari kerjanya..
pap letih yang mungkin tak bisa kita rasakan..
rasa yang hanya papa tahan sendiri..
itu semua untuk kita…
namun, pernahkan atau betapa jarangnya kita membuatkan minimal,
secangkir minuman untuknya.
tak sebanding dengan papa yang selalu menanyakan apakah anaknya
tersayang sudah makan atau belum
betapa jarangnya kalian mengucapkan kata “maaf” pada papa.
tak sebanding dengan betapa banyaknya hal yang telah kalian
buat papa kecewa…
betapa jarangnya kalian berterima kasih pada papa.
tak sebanding dengan betapa banyaknya hal
yang telah papa lakukan untuk kalian…
Selasa, 01 November 2011
Senin, 31 Oktober 2011
Peraturan Allah dan rasul Tentang Hijab
Bismillahirrahmanirrahim..
Sesungguhnya seorang wanita muslimah akan menemukan dalam hukum Islam perhatian yang sangat tinggi terhadap dirinya, agar dapat menjaga kesuciannya, menjadi wanita mulia dan memiliki kedudukan yang tinggi. Dan syarat-syarat yang diwajibkan pada pakaian dan perhiasannya tidak lain adalah untuk mencegah kerosakan yang timbul akibat tabarruj (berhias diri). Inipun bukan untuk mengekang kebebasannya akan tetapi sebagai pelindung baginya agar tidak tergelincir pada lumpur kehinaan atau menjadi sorotan mata.
Keutamaan Hijab
· Hijab itu adalah ketaatan kepada Allah dan Rasul.
Allah SWT telah mewajibkan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya berdasarkan firman Allah SWT:
} وَمَا كَانَ لمُؤْمِنٍ وَلاَ مُؤْمِنَةٍ إذاَ قَضَى اللهُ وَرَسُولُهُ أمْرًا أنْ يَكُونَ لهُمُ الخِيَرَةُ مِنْ أمْرِهِمْ وَمَنْ يَعْصِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلاَلاً مُبِينًا {
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu’min dan tidak pula bagi perempuan yang mu’minah, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya dia telah sesat, dengan kesesatan yang nyata.” (Q.S. Al-Ahzab: 36)
Allah SWT juga memerintahkan kaum wanita untuk menggunakan hijab sebagaimana firman Allah SWT:
} وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلاَ يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إلاَّ مَا ظَهَرَ مِنْهَا {
“Dan katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluan-nya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.” (Q.S An-Nur: 31)
Allah SWT berfirman:
} وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلاَ تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الجَاهِلِيَّةِ الأُولَى {
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah.” (Q.S. Al-Ahzab: 33)
Allah SWT berfirman:
} وَإذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعًا فَاسْأَلُوهُنَّ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ ذَلِكُمْ أطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ {
“Apabila kamu meminta suatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.” (Q.S. Al-Ahzab: 53)
Allah SWT berfirman:
} يَا أيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لأزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ المُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلاَبِيبِهِنَّ {
“Hai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” (Q.S. Al-Ahzab: 59)
Rasulullah SAW bersabda: “Wanita itu aurat” maksudnya adalah bahwa ia harus menutupi tubuhnya.
· Hijab itu ‘iffah
Allah SWT menjadikan kewajiban menggunakan hijab sebagai tanda ‘Iffah (menahan diri dari maksiat).
Allah SWT berfirman:
} ياَ أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لأزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ المُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلاَبِيبِهِنَّ ذَلِكَ أدْنَى أنْ يُعْرَفْنَ فَلاَ يُؤْذَيْنَ {
“Hai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu.” (Q.S. Al-Ahzab: 59)
Itu karena mereka menutupi tubuh mereka untuk menghindari dan menahan diri dari perbuatan jelek (dosa), “karena itu mereka tidak diganggu”. Maka orang-orang fasik tidak akan mengganggu mereka. Dan pada firman Allah “karena itu mereka tidak diganggu” sebagai isyarat bahwa mengetahui keindahan tubuh wanita adalah suatu bentuk gangguan berupa fitnah dan kejahatan bagi mereka.
· Hijab itu kesucian
Allah SWT berfirman:
} وَإذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعًا فَاسْأَلُوهُنَّ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ ذَلِكُمْ أطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ {
“Apabila kamu meminta suatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.” (Q.S. Al-Ahzab: 53)
Allah SWT menyifati hijab sebagai kesucian bagi hati orang-orang mu’min, laki-laki maupun perempuan. Karena mata bila tidak melihat maka hatipun tidak berhasrat. Pada saat seperti ini, maka hati yang tidak melihat akan lebih suci. Ketiadaan fitnah pada saat itu lebih nampak, karena hijab itu menghancurkan keinginan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya, Allah SWT berfirman:
} فَلاَ تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ {
“Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya.” (Q.S. Al-Ahzab: 32)
· Hijab itu pelindung
Rasulullah SAW bersabda:
((إنَّ اللهَ حَيِيٌّ سَتِيرٌ يُحِبُّ الحَيَاءَ وَالسِّتْرَ))
“Sesungguhnya Allah itu Malu dan Melindungi serta Menyukai rasa malu dan perlindungan”
Sabda beliau yang lain:
(( أيَّمَا اِمْرَأَةٍ نَزَعَتْ ثِيَابَهَا في غَيْرِ بَيْتِهَا خَرَقَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ عَنْهَا سِتْرَهُ))
“Siapa saja di antara wanita yang melepaskan pakaiannya di selain rumahnya, maka Allah Azza wa Jalla telah mengoyak perlindungan rumah itu dari padanya.”
Jadi balasannya setimpal dengan perbuatannya.
· Hijab itu taqwa
Allah SWT berfirman:
} ياَ بَنِي آدَمَ قَدْ أنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَارِي سَوْءَاتِكُمْ وَرِيشًا وَلِبَاسُ التَّقْوَى ذَلِكَ خَيْرٌ {
“Hai anak Adam! Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang paling baik.” (Q.S. Al-A’raaf: 26)
· Hijab itu iman
Allah SWT tidak berfirman kecuali kepada wanita-wanita beriman: “Dan katakanlah kepada wanita yang beriman.” (Q.S. An-Nur: 31). Allah SWT juga berfirman: “Dan istri-istri orang beriman.” (Q.S. Al-Ahzab: 59)
Dan ketika wanita-wanita dari Bani Tamim menemui Ummul Mu’minin, Aisyah ra dengan pakaian tipis, beliau berkata: “Jika kalian wanita-wanita beriman, maka (ketahuilah) bahwa ini bukanlah pakaian wanita-wanita beriman, dan jika kalian bukan wanita beriman, maka silahkan nikmati pakaian itu.”
· Hijab itu haya’ (rasa malu)
Rasulullah SAW bersabda:
((إنَّ لِكُلِّ دِينٍ خُلُقًا ، وَإنَّ خُلُقَ الإسْلاَمِ الحَيَاءُ))
“Sesungguhnya setiap agama itu memiliki akhlak dan akhlak Islam itu adalah rasa malu.”
Sabda beliau yang lain:
“Malu itu adalah bagian dari iman dan iman itu di surga.”
Sabda Rasul yang lain:
((الحَيَاءُ وَالإيمَانُ قُرِنَا جَمِيعًا ، فَإنْ رُفِعَ أحَدُهُمَا رُفِعَ الآخَرُ))
“Malu dan iman itu bergandengan bersama, bila salah satunya di angkat maka yang lainpun akan terangkat.”
· Hijab itu ghirah (perasaan cemburu)
Hijab itu selaras dengan perasaan cemburu yang merupakan fitrah seorang laki-laki sempurna yang tidak senang dengan pandangan-pandangan khianat yang tertuju kepada istri dan anak wanitanya. Berapa banyak peperangan terjadi pada masa Jahiliyah dan masa Islam akibat cemburu atas seorang wanita dan untuk menjaga kehormatannya. Ali bin Abi Thalib ra berkata: “Telah sampai kepadaku bahwa wanita-wanita kalian berdesak-desakan dengan laki-laki kafir orang ‘ajam (non Arab) di pasar-pasar, tidakkah kalian merasa cemburu? Sesungguhnya tidak ada kebaikan pada seseorang yang tidak memiliki perasaan cemburu."
wallahu'alam...
Sesungguhnya seorang wanita muslimah akan menemukan dalam hukum Islam perhatian yang sangat tinggi terhadap dirinya, agar dapat menjaga kesuciannya, menjadi wanita mulia dan memiliki kedudukan yang tinggi. Dan syarat-syarat yang diwajibkan pada pakaian dan perhiasannya tidak lain adalah untuk mencegah kerosakan yang timbul akibat tabarruj (berhias diri). Inipun bukan untuk mengekang kebebasannya akan tetapi sebagai pelindung baginya agar tidak tergelincir pada lumpur kehinaan atau menjadi sorotan mata.
Keutamaan Hijab
· Hijab itu adalah ketaatan kepada Allah dan Rasul.
Allah SWT telah mewajibkan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya berdasarkan firman Allah SWT:
} وَمَا كَانَ لمُؤْمِنٍ وَلاَ مُؤْمِنَةٍ إذاَ قَضَى اللهُ وَرَسُولُهُ أمْرًا أنْ يَكُونَ لهُمُ الخِيَرَةُ مِنْ أمْرِهِمْ وَمَنْ يَعْصِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلاَلاً مُبِينًا {
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu’min dan tidak pula bagi perempuan yang mu’minah, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya dia telah sesat, dengan kesesatan yang nyata.” (Q.S. Al-Ahzab: 36)
Allah SWT juga memerintahkan kaum wanita untuk menggunakan hijab sebagaimana firman Allah SWT:
} وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلاَ يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إلاَّ مَا ظَهَرَ مِنْهَا {
“Dan katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluan-nya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.” (Q.S An-Nur: 31)
Allah SWT berfirman:
} وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلاَ تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الجَاهِلِيَّةِ الأُولَى {
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah.” (Q.S. Al-Ahzab: 33)
Allah SWT berfirman:
} وَإذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعًا فَاسْأَلُوهُنَّ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ ذَلِكُمْ أطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ {
“Apabila kamu meminta suatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.” (Q.S. Al-Ahzab: 53)
Allah SWT berfirman:
} يَا أيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لأزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ المُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلاَبِيبِهِنَّ {
“Hai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” (Q.S. Al-Ahzab: 59)
Rasulullah SAW bersabda: “Wanita itu aurat” maksudnya adalah bahwa ia harus menutupi tubuhnya.
· Hijab itu ‘iffah
Allah SWT menjadikan kewajiban menggunakan hijab sebagai tanda ‘Iffah (menahan diri dari maksiat).
Allah SWT berfirman:
} ياَ أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لأزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ المُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلاَبِيبِهِنَّ ذَلِكَ أدْنَى أنْ يُعْرَفْنَ فَلاَ يُؤْذَيْنَ {
“Hai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu.” (Q.S. Al-Ahzab: 59)
Itu karena mereka menutupi tubuh mereka untuk menghindari dan menahan diri dari perbuatan jelek (dosa), “karena itu mereka tidak diganggu”. Maka orang-orang fasik tidak akan mengganggu mereka. Dan pada firman Allah “karena itu mereka tidak diganggu” sebagai isyarat bahwa mengetahui keindahan tubuh wanita adalah suatu bentuk gangguan berupa fitnah dan kejahatan bagi mereka.
· Hijab itu kesucian
Allah SWT berfirman:
} وَإذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعًا فَاسْأَلُوهُنَّ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ ذَلِكُمْ أطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ {
“Apabila kamu meminta suatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.” (Q.S. Al-Ahzab: 53)
Allah SWT menyifati hijab sebagai kesucian bagi hati orang-orang mu’min, laki-laki maupun perempuan. Karena mata bila tidak melihat maka hatipun tidak berhasrat. Pada saat seperti ini, maka hati yang tidak melihat akan lebih suci. Ketiadaan fitnah pada saat itu lebih nampak, karena hijab itu menghancurkan keinginan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya, Allah SWT berfirman:
} فَلاَ تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ {
“Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya.” (Q.S. Al-Ahzab: 32)
· Hijab itu pelindung
Rasulullah SAW bersabda:
((إنَّ اللهَ حَيِيٌّ سَتِيرٌ يُحِبُّ الحَيَاءَ وَالسِّتْرَ))
“Sesungguhnya Allah itu Malu dan Melindungi serta Menyukai rasa malu dan perlindungan”
Sabda beliau yang lain:
(( أيَّمَا اِمْرَأَةٍ نَزَعَتْ ثِيَابَهَا في غَيْرِ بَيْتِهَا خَرَقَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ عَنْهَا سِتْرَهُ))
“Siapa saja di antara wanita yang melepaskan pakaiannya di selain rumahnya, maka Allah Azza wa Jalla telah mengoyak perlindungan rumah itu dari padanya.”
Jadi balasannya setimpal dengan perbuatannya.
· Hijab itu taqwa
Allah SWT berfirman:
} ياَ بَنِي آدَمَ قَدْ أنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَارِي سَوْءَاتِكُمْ وَرِيشًا وَلِبَاسُ التَّقْوَى ذَلِكَ خَيْرٌ {
“Hai anak Adam! Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang paling baik.” (Q.S. Al-A’raaf: 26)
· Hijab itu iman
Allah SWT tidak berfirman kecuali kepada wanita-wanita beriman: “Dan katakanlah kepada wanita yang beriman.” (Q.S. An-Nur: 31). Allah SWT juga berfirman: “Dan istri-istri orang beriman.” (Q.S. Al-Ahzab: 59)
Dan ketika wanita-wanita dari Bani Tamim menemui Ummul Mu’minin, Aisyah ra dengan pakaian tipis, beliau berkata: “Jika kalian wanita-wanita beriman, maka (ketahuilah) bahwa ini bukanlah pakaian wanita-wanita beriman, dan jika kalian bukan wanita beriman, maka silahkan nikmati pakaian itu.”
· Hijab itu haya’ (rasa malu)
Rasulullah SAW bersabda:
((إنَّ لِكُلِّ دِينٍ خُلُقًا ، وَإنَّ خُلُقَ الإسْلاَمِ الحَيَاءُ))
“Sesungguhnya setiap agama itu memiliki akhlak dan akhlak Islam itu adalah rasa malu.”
Sabda beliau yang lain:
“Malu itu adalah bagian dari iman dan iman itu di surga.”
Sabda Rasul yang lain:
((الحَيَاءُ وَالإيمَانُ قُرِنَا جَمِيعًا ، فَإنْ رُفِعَ أحَدُهُمَا رُفِعَ الآخَرُ))
“Malu dan iman itu bergandengan bersama, bila salah satunya di angkat maka yang lainpun akan terangkat.”
· Hijab itu ghirah (perasaan cemburu)
Hijab itu selaras dengan perasaan cemburu yang merupakan fitrah seorang laki-laki sempurna yang tidak senang dengan pandangan-pandangan khianat yang tertuju kepada istri dan anak wanitanya. Berapa banyak peperangan terjadi pada masa Jahiliyah dan masa Islam akibat cemburu atas seorang wanita dan untuk menjaga kehormatannya. Ali bin Abi Thalib ra berkata: “Telah sampai kepadaku bahwa wanita-wanita kalian berdesak-desakan dengan laki-laki kafir orang ‘ajam (non Arab) di pasar-pasar, tidakkah kalian merasa cemburu? Sesungguhnya tidak ada kebaikan pada seseorang yang tidak memiliki perasaan cemburu."
wallahu'alam...
Kamis, 25 Agustus 2011
‘suka membawa mulut’ (FITNAH)
SATU sikap yang merosakkan persaudaraan dan perpaduan umat Islam ialah ‘suka membawa mulut’, mereka-reka serta menambah cerita buruk, malah melaga-lagakan orang se hingga kisah yang pendek menjadi panjang.
Ia juga disebut menabur fitnah atau ‘namimah’ iaitu men ceritakan keburukan orang di khalayak ramai dengan tujuan menimbulkan kebencian dan permusuhan terhadapnya.
Kesan daripada perbuatan itu bukan hanya merugikan seorang dua, malah menyebabkan hilangnya perasaan kasih sayang, hormat dan kepercayaan di kalangan masyarakat, sehingga runtuh segala sendi kebahagiaan hidup berma syarakat.
Sikap seperti itu sangat tercela. Ia satu daripada perbuatan dosa besar yang akan mendapat ancaman seksa amat berat di hari pembalasan kelak.
Antara faktor yang menimbulkan fitnah ialah dorongan perasaan iri hati atau dengki terhadap orang lain, ditambah kekurangan iman dan tiada kefahaman mengenai larangan dan kemurkaan Allah, malah hati dan jiwa seseorang yang kotor, lemah tahap pemikirannya dan sukar menerima kebenaran.
“Adapun orang yang berpenyakit dalam hati mereka, maka surah itu menambahkan kekotoran pada kekotoran yang sedia ada pada mereka; dan mereka mati, sedang mereka berkeadaan kafir.” (at-Taubah:125)
Faktor lain yang mendesak seseorang melakukan fitnah kepada saudaranya ialah kerana ingin mendapatkan kuasa, pengaruh serta kepercayaan orang terhadap diri dan dak waannya, malah ingin menunjukkan dirinya seorang yang lebih baik daripada saudaranya itu.
Islam menasihati umatnya agar melindungi rahsia sau daranya, bukan sengaja mencari kelemahan dan membuka aibnya kepada khalayak, kerana dengan tindakan itu boleh menjatuhkan maruahnya.
Rasulullah s.a.w menegaskan, menyelidiki rahsia dan mem fitnah orang lain yang baik, termasuk ciri orang munafik yang mengaku beriman dengan lidahnya, sedangkan hatinya benci. Mereka di hari kiamat akan dibebani dengan dosa besar di depan Allah.
Hari ini medan menabur fitnah terlalu banyak. Dengan perkembangan teknologi, semakin mudah pula mengadakan berita palsu, fitnah dan segala celaan, dengan cepat tersebar ke seluruh ceruk rantau.
Cukup dengan memasukkannya ke dalam Internet atau blog, semudah itulah manusia berbuat dosa dan semudah itu juga umat Islam boleh bersatu dan berpecah belah.
Bagi Muslim sepatutnya perlu bertanggungjawab atas apa yang ditulis, diucap dan disebar, bukannya menulis, bercakap dan menyebarkan berita mengikut sesedap hati tanpa di selidiki, kerana semua itu akan ditanya Allah.
“Dan janganlah kamu mengikut apa yang kamu tidak ketahui; sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya akan ditanya apa yang dilakukan.” (al-Isra:36)
Orang yang menyebarkan fitnah nanti di dalam kubur akan diseksa Allah. Perkara ini dapat dibuktikan melalui kisah yang diceritakan Rasulullah s.a.w.
Suatu ketika Rasulullah s.a.w melalui dua kubur lalu baginda bersabda, maksudnya: “Sesungguhnya penghuni dua kubur ini diseksa. Keduanya tidak diseksa kerana dosa besar. Adapun seorang daripadanya tidak bersuci daripada ken cingnya dan yang satu lagi suka memfitnah.
Kemudian Rasulullah s.a.w mengambil pelepah kurma yang basah dan memotong dua, lalu dipacakkan pada kedua-dua kubur terbabit sambil berdoa: “Semoga Allah meringankan seksaan atas keduanya.”
Allah tidak membenarkan perkara keji, berita palsu ber kembang dalam masyarakat Islam, lebih-lebih lagi jika ia membabitkan kehormatan dan maruah seseorang.
Orang yang suka mengadu domba tidak akan masuk syurga, sebagaimana sabda Rasulullah s.a.w yang bermaksud: “Tidak masuk syurga orang yang suka mengadu domba.”
Sebagai Muslim, sepatutnya masing-masing menghayati pengertian terhadap ‘Islam’ yang dianuti dan dijadikan cara hidup, iaitu kesejahteraan.
Agama kesejahteraan bukan hanya menjamin kesejahteraan kepada diri sendiri, malah ia juga memberikan kesejahteraan kepada orang lain, dengan tidak mengata terhadap saudara seagama, tidak menyakiti mereka dan tidak mencabuli hak mereka.
Perbuatan menabur fitnah sebenarnya lebih kejam daripada membunuh, kerana kesan kerosakannya lebih teruk. Jika dengan membunuh, walaupun ia tetap salah, tetapi mang sanya mungkin seorang, tetapi dengan fitnah mungkin mengakibatkan ramai orang dan kesannya berentetan se hingga bertahun-tahun.
Pada zaman nabi dulu pernah berlaku peristiwa fitnah, sebagaimana dialami isteri baginda, Saidatina Aisyah r.a. Beliau dituduh melakukan perbuatan keji dengan Safwan bin al-Ma’athal selepas perang umat Islam dengan Bani Mush thalaq pada tahun kelima hijrah.
Akibat kejadian itu, lebih sebulan Aisyah sakit dan di asingkan Rasulullah sehingga turun ayat yang menegaskan kesucian beliau.
“Sesungguhnya orang yang membawa berita dusta itu golongan daripada kalangan kamu; jangan kamu menyangka (berita yang dusta) itu buruk bagi kamu bahkan ia baik bagi kamu. Tiap-tiap seorang antara mereka akan beroleh hu kuman sepadan dengan kesalahan dilakukannya itu, dan orang yang mengambil bahagian besar dalam menyiarkannya di antara mereka, akan beroleh seksa yang besar (di dunia dan di akhirat).
“Sepatutnya semasa kamu mendengar tuduhan itu, orang yang beriman lelaki dan perempuan, menaruh baik sangka kepada diri mereka sendiri, dan sepatutnya mereka berkata: Ini ialah tuduhan dusta yang nyata.
“Sepatutnya mereka (yang menuduh) membawa empat orang saksi membuktikan tuduhan itu. Oleh kerana mereka tidak mendatangkan empat saksi itu, maka mereka itu pada sisi hukum Allah adalah orang yang dusta.
“Dan kalaulah tidak kerana adanya limpah kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu, di dunia dan di akhirat, tentulah kamu dikenakan azab seksa yang besar disebabkan kamu turut campur dalam berita palsu itu.
“Iaitu semasa kamu bertanya atau menceritakan berita dusta itu dengan lidah kamu dan memperkatakan dengan mulut kamu akan sesuatu yang kamu tidak mempunyai penge tahuan mengenainya; dan kamu pula menyangka perkara kecil, pada hal ia pada sisi hukum Allah adalah perkara yang besar dosanya.
“Dan sepatutnya semasa kamu mendengarnya, kamu segera berkata: Tidakkah layak bagi kami memperkatakan hal ini! Maha Suci Engkau (ya Allah dari mencemarkan nama baik ahli rumah Rasulullah)! Ini adalah satu dusta besar yang mencengangkan.
“Allah memberi pengajaran kepada kamu, supaya kamu tidak mengulangi perbuatan yang sedemikian ini lamanya, jika betul kamu orang yang beriman.
“Dan Allah menjelaskan kepada kamu ayat-ayat keterangan (hukum-hukum-Nya); kerana Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana.
“Sesungguhnya orang yang suka menghebah tuduhan yang buruk di kalangan orang yang beriman, bagi mereka azab yang tidak terperi sakitnya di dunia dan di akhirat; dan (ingatlah) Allah mengetahui (segala perkara) sedang kamu tidak mengetahui.
“Dan kalaulah tidak kerana adanya limpah kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu, dan sesungguhnya Allah amat melimpah belas kasihan-Nya.” (an-Nur: 11-20)
Melalui keterangan itu jelas kepada umat Islam, apabila menerima sesuatu berita hendaklah terlebih dulu diselidiki, lebih-lebih lagi berita yang menyentuh kehormatan se seorang, kerana mungkin dengan penyelidikan itu dapat mengetahui lebih jelas perkara terbabit, sama ada benar atau palsu.
“Wahai orang yang beriman! Jika datang kepada kamu seorang yang fasik membawa sesuatu berita, maka selidikilah kebenarannya, supaya kamu tidak menimpakan suatu mu sibah kepada kaum dengan sebab kejahilan kamu sehingga menjadikan kamu menyesali apa yang kamu lakukan.” (al-Hujuraat:6)
Ia juga disebut menabur fitnah atau ‘namimah’ iaitu men ceritakan keburukan orang di khalayak ramai dengan tujuan menimbulkan kebencian dan permusuhan terhadapnya.
Kesan daripada perbuatan itu bukan hanya merugikan seorang dua, malah menyebabkan hilangnya perasaan kasih sayang, hormat dan kepercayaan di kalangan masyarakat, sehingga runtuh segala sendi kebahagiaan hidup berma syarakat.
Sikap seperti itu sangat tercela. Ia satu daripada perbuatan dosa besar yang akan mendapat ancaman seksa amat berat di hari pembalasan kelak.
Antara faktor yang menimbulkan fitnah ialah dorongan perasaan iri hati atau dengki terhadap orang lain, ditambah kekurangan iman dan tiada kefahaman mengenai larangan dan kemurkaan Allah, malah hati dan jiwa seseorang yang kotor, lemah tahap pemikirannya dan sukar menerima kebenaran.
“Adapun orang yang berpenyakit dalam hati mereka, maka surah itu menambahkan kekotoran pada kekotoran yang sedia ada pada mereka; dan mereka mati, sedang mereka berkeadaan kafir.” (at-Taubah:125)
Faktor lain yang mendesak seseorang melakukan fitnah kepada saudaranya ialah kerana ingin mendapatkan kuasa, pengaruh serta kepercayaan orang terhadap diri dan dak waannya, malah ingin menunjukkan dirinya seorang yang lebih baik daripada saudaranya itu.
Islam menasihati umatnya agar melindungi rahsia sau daranya, bukan sengaja mencari kelemahan dan membuka aibnya kepada khalayak, kerana dengan tindakan itu boleh menjatuhkan maruahnya.
Rasulullah s.a.w menegaskan, menyelidiki rahsia dan mem fitnah orang lain yang baik, termasuk ciri orang munafik yang mengaku beriman dengan lidahnya, sedangkan hatinya benci. Mereka di hari kiamat akan dibebani dengan dosa besar di depan Allah.
Hari ini medan menabur fitnah terlalu banyak. Dengan perkembangan teknologi, semakin mudah pula mengadakan berita palsu, fitnah dan segala celaan, dengan cepat tersebar ke seluruh ceruk rantau.
Cukup dengan memasukkannya ke dalam Internet atau blog, semudah itulah manusia berbuat dosa dan semudah itu juga umat Islam boleh bersatu dan berpecah belah.
Bagi Muslim sepatutnya perlu bertanggungjawab atas apa yang ditulis, diucap dan disebar, bukannya menulis, bercakap dan menyebarkan berita mengikut sesedap hati tanpa di selidiki, kerana semua itu akan ditanya Allah.
“Dan janganlah kamu mengikut apa yang kamu tidak ketahui; sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya akan ditanya apa yang dilakukan.” (al-Isra:36)
Orang yang menyebarkan fitnah nanti di dalam kubur akan diseksa Allah. Perkara ini dapat dibuktikan melalui kisah yang diceritakan Rasulullah s.a.w.
Suatu ketika Rasulullah s.a.w melalui dua kubur lalu baginda bersabda, maksudnya: “Sesungguhnya penghuni dua kubur ini diseksa. Keduanya tidak diseksa kerana dosa besar. Adapun seorang daripadanya tidak bersuci daripada ken cingnya dan yang satu lagi suka memfitnah.
Kemudian Rasulullah s.a.w mengambil pelepah kurma yang basah dan memotong dua, lalu dipacakkan pada kedua-dua kubur terbabit sambil berdoa: “Semoga Allah meringankan seksaan atas keduanya.”
Allah tidak membenarkan perkara keji, berita palsu ber kembang dalam masyarakat Islam, lebih-lebih lagi jika ia membabitkan kehormatan dan maruah seseorang.
Orang yang suka mengadu domba tidak akan masuk syurga, sebagaimana sabda Rasulullah s.a.w yang bermaksud: “Tidak masuk syurga orang yang suka mengadu domba.”
Sebagai Muslim, sepatutnya masing-masing menghayati pengertian terhadap ‘Islam’ yang dianuti dan dijadikan cara hidup, iaitu kesejahteraan.
Agama kesejahteraan bukan hanya menjamin kesejahteraan kepada diri sendiri, malah ia juga memberikan kesejahteraan kepada orang lain, dengan tidak mengata terhadap saudara seagama, tidak menyakiti mereka dan tidak mencabuli hak mereka.
Perbuatan menabur fitnah sebenarnya lebih kejam daripada membunuh, kerana kesan kerosakannya lebih teruk. Jika dengan membunuh, walaupun ia tetap salah, tetapi mang sanya mungkin seorang, tetapi dengan fitnah mungkin mengakibatkan ramai orang dan kesannya berentetan se hingga bertahun-tahun.
Pada zaman nabi dulu pernah berlaku peristiwa fitnah, sebagaimana dialami isteri baginda, Saidatina Aisyah r.a. Beliau dituduh melakukan perbuatan keji dengan Safwan bin al-Ma’athal selepas perang umat Islam dengan Bani Mush thalaq pada tahun kelima hijrah.
Akibat kejadian itu, lebih sebulan Aisyah sakit dan di asingkan Rasulullah sehingga turun ayat yang menegaskan kesucian beliau.
“Sesungguhnya orang yang membawa berita dusta itu golongan daripada kalangan kamu; jangan kamu menyangka (berita yang dusta) itu buruk bagi kamu bahkan ia baik bagi kamu. Tiap-tiap seorang antara mereka akan beroleh hu kuman sepadan dengan kesalahan dilakukannya itu, dan orang yang mengambil bahagian besar dalam menyiarkannya di antara mereka, akan beroleh seksa yang besar (di dunia dan di akhirat).
“Sepatutnya semasa kamu mendengar tuduhan itu, orang yang beriman lelaki dan perempuan, menaruh baik sangka kepada diri mereka sendiri, dan sepatutnya mereka berkata: Ini ialah tuduhan dusta yang nyata.
“Sepatutnya mereka (yang menuduh) membawa empat orang saksi membuktikan tuduhan itu. Oleh kerana mereka tidak mendatangkan empat saksi itu, maka mereka itu pada sisi hukum Allah adalah orang yang dusta.
“Dan kalaulah tidak kerana adanya limpah kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu, di dunia dan di akhirat, tentulah kamu dikenakan azab seksa yang besar disebabkan kamu turut campur dalam berita palsu itu.
“Iaitu semasa kamu bertanya atau menceritakan berita dusta itu dengan lidah kamu dan memperkatakan dengan mulut kamu akan sesuatu yang kamu tidak mempunyai penge tahuan mengenainya; dan kamu pula menyangka perkara kecil, pada hal ia pada sisi hukum Allah adalah perkara yang besar dosanya.
“Dan sepatutnya semasa kamu mendengarnya, kamu segera berkata: Tidakkah layak bagi kami memperkatakan hal ini! Maha Suci Engkau (ya Allah dari mencemarkan nama baik ahli rumah Rasulullah)! Ini adalah satu dusta besar yang mencengangkan.
“Allah memberi pengajaran kepada kamu, supaya kamu tidak mengulangi perbuatan yang sedemikian ini lamanya, jika betul kamu orang yang beriman.
“Dan Allah menjelaskan kepada kamu ayat-ayat keterangan (hukum-hukum-Nya); kerana Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana.
“Sesungguhnya orang yang suka menghebah tuduhan yang buruk di kalangan orang yang beriman, bagi mereka azab yang tidak terperi sakitnya di dunia dan di akhirat; dan (ingatlah) Allah mengetahui (segala perkara) sedang kamu tidak mengetahui.
“Dan kalaulah tidak kerana adanya limpah kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu, dan sesungguhnya Allah amat melimpah belas kasihan-Nya.” (an-Nur: 11-20)
Melalui keterangan itu jelas kepada umat Islam, apabila menerima sesuatu berita hendaklah terlebih dulu diselidiki, lebih-lebih lagi berita yang menyentuh kehormatan se seorang, kerana mungkin dengan penyelidikan itu dapat mengetahui lebih jelas perkara terbabit, sama ada benar atau palsu.
“Wahai orang yang beriman! Jika datang kepada kamu seorang yang fasik membawa sesuatu berita, maka selidikilah kebenarannya, supaya kamu tidak menimpakan suatu mu sibah kepada kaum dengan sebab kejahilan kamu sehingga menjadikan kamu menyesali apa yang kamu lakukan.” (al-Hujuraat:6)
Selasa, 18 Mei 2010
Konsep Diabetes Melitus
a. Pengertian Diabetes Melitus
Diabetes melitus merupakan suatu kelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hyperglikemia. Glukosa secara normal bersirkulasi dalam jumlah tertentu dalam darah. Glukosa dibentuk di hati dari makanan yang dikonsumsi (Brunner & Sudda
rth, 2002).
b. Tipe Diabetes Melitus
Klasifikasi DM menurut American Diabetes Association (1997) sesuai anjuran Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) adalah:
1. Diabetes Tipe 1: Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM)
2. Diabetes tipe II: Diabetes melitus tidak tergantung insulin (Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus [NIDDM]), terjadi akibat penurunan sensitivitas terhadap insulin (resistensi insulin) atau akibat penurunan jumlah produksi insulin
3. Diabetes Melitus tipe lain
4. Diabetes Melitus Gestasional (Gestasional Diabetes Mellitus [GDM])
c. Etiologi Diabetes Melitus
Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM) atau Diabetes Melitus Tidak Tergantung Insulin (DMTTI) disebabkan karena kegagalan relatif sel ? dan resistensi insulin. Resistensi insulin adalah turunnya kemampuan insulin untuk merangsang pengambilan glukosa oleh jaringan perifer dan untuk menghambat produksi glukosa oleh hati. Sel ? tidak mampu mengimbangi resistensi insulin ini sepenuhnya, artinya terjadi defisiensi relatif insulin. Ketidakmampuan ini terlihat dari berkurangnya sekresi insulin pada rangsangan glukosa, namun pada rangsangan glukosa bersama bahan perangsang sekresi insulin lain. Berarti sel ? pankreas mengalami desensitisasi terhadap glukosa (Kapita Selekta Kedokteran, 2001).
d. Patofisiologi Diabetes Melitus (Brunner & Suddarth, 2002)
1. Diabetes Tipe I
Terdapat ketidakmampuan untuk menghasilkan insulin karena sel-sel ? pankreas telah dihancurkan oleh proses autoimun. Glukosa yang berasal dari makanan tidak dapat disimpan dalam hati meskipun tetap berada dalam darah dan menimbulkan hiperglikemia postprandial (sesudah makan).
Jika konsentrasi glukosa dalam darah cukup tinggi, ginjal tidak dapat menyerap kembali semua glukosa yang tersaring keluar akibatnya glukosa tersebut diekskresikan dalam urin (glukosuria). Ekskresi ini akan disertai oleh pengeluaran cairan dan elektrolit yang berlebihan, keadaan ini dinamakan diuresis osmotik. Pasien mengalami peningkatan dalam berkemih (poliuria) dan rasa haus (polidipsi).
2. Diabetes Tipe II
Terdapat dua masalah utama yang berhubungan dengan insulin, yaitu: resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin. Normalnya insulin akan terikat dengan reseptor khusus pada permukaan sel. Sebagai akibat terikatnya insulin dengan reseptor tersebut, terjadi suatu rangkaian reaksi dalam metabolisme glukosa di dalam sel. Resistensi insulin pada diabetes tipe II disertai dengan penurunan reaksi intrasel, dengan demikian insulin menjadi tidak efektif untuk menstimulasi pengambilan glukosa oleh jaringan.
Untuk mengatasi resistensi insulin dan mencegah terbentuknya glukosa dalam darah harus terdapat peningkatan insulin yang disekresikan. Pada penderita toleransi glukosa terganggu, keadaan ini terjadi akibat sekresi insulin yang berlebihan dan kadar glukosa akan dipertahankan pada tingkat yang normal atau sedikit meningkat. Namun jika sel-sel ? tidak mampu mengimbangi peningkatan kebutuhan akan insulin maka kadar glukosa akan meningkat danterjadi diabetes tipe II.
Meskipun terjadi gangguan sekresi insulin yang merupakan ciri khas diabtes tipe II, namun terdapat jumlah insulin yang adekuat untuk mencegah pemecahan lemak dan produksi badan keton. Oleh karena itu, ketoasidosis diabetik tidak terjadi pada diabetes tipe II. Meskipun demikan, diabetes tipe II yang tidak terkontrol dapat menimbulkan masalah akut lainnya yang dinamakan sindrom hiperglikemik hiperosmoler nonketotik. Akibat intoleransi glukosa yang berlangsung lambat dan progresif, maka awitan diabetes tipe II dapat berjalan tanpa terdeteksi, gejalanya sering bersifat ringan dan dapat mencakup kelelahan, iritabilitas, poliuria, polidipsia, luka pada kulit yang tidak sembuh-sembuh, infeksi dan pandangan yang kabur.
3. Diabetes Gestasional
Terjadi pada wanita yang tidak menderita diabetes sebelum kehamilannya. Hiperglikemia terjadi selama kehamilan akibat sekresi hormone-hormon plasenta. Sesudah melahirkan bayi, kadar glukosa darah pada wanita yang menderita diabetes gestasional akan kembali normal.
e. Manifestasi Klinis
Diagnosis DM Tipe II (Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus) ditandai dengan adanya gejala berupa polifagia, poliuria, polidipsia, lemas dan berat badan turun. Gejala lain yang mungkin dikeluhkan pasien adalah kesemutan, gatal, mata kabur dan impoteni pada pria serta pruritus vulva pada wanita.
f. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penyaring perlu dilakukan pada kelompok dengan resiko tinggi untuk DM, yaitu kelompok usia dewasa tua (> 40 tahun), obesitas, tekanan darah tinggi, riwayat keluarga DM, riwayat kehamilan dengan berat badan bayi > 4000 gr, riwayat DM pada kehamilan dan dislipidemia.
Pemeriksaan penyaring dapat dilakukan dengan pemeriksan glukosa darah sewaktu, kadar glukosa darah puasa. Kemudian dapat diikuti dengan Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) standar.
Cara pemeriksaan TTGO (WHO, 1985) adalah:
1. Tiga hari sebelum pemerksaan pasien makan seperti biasa.
2. Kegiatan jasmani sementara cukup, tidak terlalu banyak.
3. Pasien puasa semalam selama 10-12 jam.
4. Perikasa glukosa darah puasa.
5. Berikan glukosa 75 gr yang dilarutkan dalam air 250 ml, lalu minum dalam waktu 5 menit.
6. Perikasa glukosa darah 1 jam dan 2 jam sesudah beban glukosa.
7. Selama pemeriksaan, pasien yang diperisa tetap istirahat dan tidak merokok.
Keluhan dan gejala yang khas ditambah hasil pemeriksaan glukosa darah sewaktu > 200 mg/dl sudah cukup untuk menegakkan diagnosis DM. bila hasil pemeriksaan glukosa darah meragukan, pemeriksaaan TTGO diperlukan untuk memastikan diagnosis DM. Untuk diagnosis DM dan gangguan toleransi glukosa lainnya diperiksa glukosa darah 2 jam setelah beban glukosa. Sekurang-kurangnya diperlukan kadar glukosa darah 2 kali abnormal untuk konfirmasi diagnosis DM pada hari yang alain atau TTGO yang abnormal.
Kadar glukosa darah sewaktu dan puasa dengan metode enzimatik sebagai patokan penyaring dan diagnosis (mg/dl)
Bukan DM Belum pasti DM DM
Kadar glukosa darah sewaktu
- Plasma vena < 110 110 – 199 > 200
- Darah kapiler < 90 90 – 199 > 200
Kadar glukosa darah puasa
- Plasma vena < 110 110 – 125 > 126
- Darah kapiler < 90 90 – 109 > 110
A. Penatalaksanaan Medis
1. Perencanaan Makan
Tujuan penatalaksanan diet pada penderita diabetes adalah:
1. Memberikan semua unsur makanan esensial (mis. Vitamin dan mineral)
2. Mencapai dan mempertahankan berat badan yang sesuai
3. Memenuhi kebutuhan energi
4. Mencegah fluktuasi kadar glukosa darah setiap harinya dengan mengupayakan kadar glukosa darah mendekati normal melalui cara-cara yang aman dan praktis
5. Menurunkan kadar lemak darah jika kadar ini meningkat
6. mencegah komplikasi akut dan kronik
7. meningkatkan kualitas hidup
Prinsip dasar diit diabetes (Perencanaan Makan Penderita Diabetes Dengan Sistem Unit, 1997)
Prinsip dasar diit diabetes adalah pemberian kalori sesuai dengan kebutuhan. Cara sederhana untuk mengetahui kebutuhan dasar adalah sebagai berikut:
Untuk wanita : (Berat Badan Ideal x 25 kalori) ditambah 20 % untuk aktifitas
Untuk pria : (Berat Badan Ideal x 30 kalori) ditambah 20 % untuk aktifitas
Prinsip kedua adalah menghindari konsumsi gula dan makanan ynag mengandung gula didalamnya. Sebaiknya juga menghindari konsumsi hidrat arang hasil dari pabrik yang berupa tepung dengan segala produknya. Hidrat arang olahan ini akan lebih cepat diubah menjadi gula di dalam darah.
Prinsip ketiga adalah mengurangi konsumsi lemak dalam makanan sehari-hari. Tubuh penderita diabetes akan lebih mengalami kelebihan lemak darah, kelebihan lemak ini berasal dari gula darah yang tidak terpakai sebagai energi.
Prinsip keempat adalah memperbanyak konsumsi serat dalam makanan. Yang terbaik adalah serat yang larut air seperti pectin (ada dalam buah apel), segala jenis kacang-kacangan dan biji-bijian (asal tidak digoreng!). serat larut air ini terbukti dapat menurunkan kadar gula darah. Semua jenis serat akan memperbaiki pencernaan, mempercepat masa transit usus, serta memperlambat penyerapan gula dan lemak.
Perencanaan makan bagi penderita diabetes sesuai standar yang dianjurkan adalah makanan dengan komposisi: Karbohidrat 60-70%, protein 10-15%, lemak 20-25%.makanan dengan komposisi KH sampai 70-75% masih memberikan hasil yang baik. Jumlah kandungan kolesterol disarankan < 300 mg/hari. Diusahakan lemak berasal dari sumber asam lemak tidak jenuh (MUFA, Mono Unsaturated Fatty Acid) dan membatasi PUFA (Poly Unsaturated Fatty Acid) dan asam lemak jenuh. Jumlah kandungan serat 25 gr/hari, diutamakan serat larut. Pemanis buatan yang tidak bergizi, yang aman dan dapat diterima untuk digunakan pasien diabetes termasuk yang sedang hamil adalah: sakarin, aspartame, acesulfame, potassium dan sucralose (PERKENI, 2002). Jumlah kalori disesuaikan dengan pertumbuhan, status gizi, umur, ada tidaknya stress akut dan kegiatan jasmani.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. (1997), Keperawatan Medikal Bedah, alih bahasa Hartono, A., Kuncara, M., Ester, M., Edisi 8, Vol. 2, Jakarta: EGC
Waspadji, S. (1996), Ilmu Penyakit Dalam, Edisi 3, Jilid I, Jakarta: Balai Penerbit FKUI
Smetzer. (2001), Buku Keperawatan Medikal Bedah, alih bahasa Waluyo, A., Edisi 8, Vol. I, Jakara: EGC
Mansjoer, A. (2001), Kapita Selekta Kedokteran, Edisi ketiga, Jilid pertama, Jakarta: Media Aesculapius FKUI
Carpenito, L. (), Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan, Edisi 2, Jakarta: EGC
Sibbuea, W. (1997), Perencanaan Makan Penderita Diabetes Dengan sistem Unit, Jakarta: Infomedika
Doenges, M. (1999), Rencana Asuhan Keperawatan, alih bahasa Kariasa, M,. Sumarwati, M., Edisi 3, Jakarta: EGC
Carpenito, L. (2000), Diagnosa Keperawatan, editor Ester, M,. Edisi 8, Jakarta: EGC
Atmosukarto, K. (2001), Terapi Nutrisi Kromium Untuk Penderita Diabetes, Majalah Kesehatan Masyarakat Indonesia, Tahun XXIX, No. 2, Page 107-110
Sarwono, S. (1993), Sosiologi Kesehatan, Jogjakarta: UGM
Diabetes melitus merupakan suatu kelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hyperglikemia. Glukosa secara normal bersirkulasi dalam jumlah tertentu dalam darah. Glukosa dibentuk di hati dari makanan yang dikonsumsi (Brunner & Sudda
rth, 2002).
b. Tipe Diabetes Melitus
Klasifikasi DM menurut American Diabetes Association (1997) sesuai anjuran Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) adalah:
1. Diabetes Tipe 1: Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM)
2. Diabetes tipe II: Diabetes melitus tidak tergantung insulin (Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus [NIDDM]), terjadi akibat penurunan sensitivitas terhadap insulin (resistensi insulin) atau akibat penurunan jumlah produksi insulin
3. Diabetes Melitus tipe lain
4. Diabetes Melitus Gestasional (Gestasional Diabetes Mellitus [GDM])
c. Etiologi Diabetes Melitus
Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM) atau Diabetes Melitus Tidak Tergantung Insulin (DMTTI) disebabkan karena kegagalan relatif sel ? dan resistensi insulin. Resistensi insulin adalah turunnya kemampuan insulin untuk merangsang pengambilan glukosa oleh jaringan perifer dan untuk menghambat produksi glukosa oleh hati. Sel ? tidak mampu mengimbangi resistensi insulin ini sepenuhnya, artinya terjadi defisiensi relatif insulin. Ketidakmampuan ini terlihat dari berkurangnya sekresi insulin pada rangsangan glukosa, namun pada rangsangan glukosa bersama bahan perangsang sekresi insulin lain. Berarti sel ? pankreas mengalami desensitisasi terhadap glukosa (Kapita Selekta Kedokteran, 2001).
d. Patofisiologi Diabetes Melitus (Brunner & Suddarth, 2002)
1. Diabetes Tipe I
Terdapat ketidakmampuan untuk menghasilkan insulin karena sel-sel ? pankreas telah dihancurkan oleh proses autoimun. Glukosa yang berasal dari makanan tidak dapat disimpan dalam hati meskipun tetap berada dalam darah dan menimbulkan hiperglikemia postprandial (sesudah makan).
Jika konsentrasi glukosa dalam darah cukup tinggi, ginjal tidak dapat menyerap kembali semua glukosa yang tersaring keluar akibatnya glukosa tersebut diekskresikan dalam urin (glukosuria). Ekskresi ini akan disertai oleh pengeluaran cairan dan elektrolit yang berlebihan, keadaan ini dinamakan diuresis osmotik. Pasien mengalami peningkatan dalam berkemih (poliuria) dan rasa haus (polidipsi).
2. Diabetes Tipe II
Terdapat dua masalah utama yang berhubungan dengan insulin, yaitu: resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin. Normalnya insulin akan terikat dengan reseptor khusus pada permukaan sel. Sebagai akibat terikatnya insulin dengan reseptor tersebut, terjadi suatu rangkaian reaksi dalam metabolisme glukosa di dalam sel. Resistensi insulin pada diabetes tipe II disertai dengan penurunan reaksi intrasel, dengan demikian insulin menjadi tidak efektif untuk menstimulasi pengambilan glukosa oleh jaringan.
Untuk mengatasi resistensi insulin dan mencegah terbentuknya glukosa dalam darah harus terdapat peningkatan insulin yang disekresikan. Pada penderita toleransi glukosa terganggu, keadaan ini terjadi akibat sekresi insulin yang berlebihan dan kadar glukosa akan dipertahankan pada tingkat yang normal atau sedikit meningkat. Namun jika sel-sel ? tidak mampu mengimbangi peningkatan kebutuhan akan insulin maka kadar glukosa akan meningkat danterjadi diabetes tipe II.
Meskipun terjadi gangguan sekresi insulin yang merupakan ciri khas diabtes tipe II, namun terdapat jumlah insulin yang adekuat untuk mencegah pemecahan lemak dan produksi badan keton. Oleh karena itu, ketoasidosis diabetik tidak terjadi pada diabetes tipe II. Meskipun demikan, diabetes tipe II yang tidak terkontrol dapat menimbulkan masalah akut lainnya yang dinamakan sindrom hiperglikemik hiperosmoler nonketotik. Akibat intoleransi glukosa yang berlangsung lambat dan progresif, maka awitan diabetes tipe II dapat berjalan tanpa terdeteksi, gejalanya sering bersifat ringan dan dapat mencakup kelelahan, iritabilitas, poliuria, polidipsia, luka pada kulit yang tidak sembuh-sembuh, infeksi dan pandangan yang kabur.
3. Diabetes Gestasional
Terjadi pada wanita yang tidak menderita diabetes sebelum kehamilannya. Hiperglikemia terjadi selama kehamilan akibat sekresi hormone-hormon plasenta. Sesudah melahirkan bayi, kadar glukosa darah pada wanita yang menderita diabetes gestasional akan kembali normal.
e. Manifestasi Klinis
Diagnosis DM Tipe II (Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus) ditandai dengan adanya gejala berupa polifagia, poliuria, polidipsia, lemas dan berat badan turun. Gejala lain yang mungkin dikeluhkan pasien adalah kesemutan, gatal, mata kabur dan impoteni pada pria serta pruritus vulva pada wanita.
f. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penyaring perlu dilakukan pada kelompok dengan resiko tinggi untuk DM, yaitu kelompok usia dewasa tua (> 40 tahun), obesitas, tekanan darah tinggi, riwayat keluarga DM, riwayat kehamilan dengan berat badan bayi > 4000 gr, riwayat DM pada kehamilan dan dislipidemia.
Pemeriksaan penyaring dapat dilakukan dengan pemeriksan glukosa darah sewaktu, kadar glukosa darah puasa. Kemudian dapat diikuti dengan Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) standar.
Cara pemeriksaan TTGO (WHO, 1985) adalah:
1. Tiga hari sebelum pemerksaan pasien makan seperti biasa.
2. Kegiatan jasmani sementara cukup, tidak terlalu banyak.
3. Pasien puasa semalam selama 10-12 jam.
4. Perikasa glukosa darah puasa.
5. Berikan glukosa 75 gr yang dilarutkan dalam air 250 ml, lalu minum dalam waktu 5 menit.
6. Perikasa glukosa darah 1 jam dan 2 jam sesudah beban glukosa.
7. Selama pemeriksaan, pasien yang diperisa tetap istirahat dan tidak merokok.
Keluhan dan gejala yang khas ditambah hasil pemeriksaan glukosa darah sewaktu > 200 mg/dl sudah cukup untuk menegakkan diagnosis DM. bila hasil pemeriksaan glukosa darah meragukan, pemeriksaaan TTGO diperlukan untuk memastikan diagnosis DM. Untuk diagnosis DM dan gangguan toleransi glukosa lainnya diperiksa glukosa darah 2 jam setelah beban glukosa. Sekurang-kurangnya diperlukan kadar glukosa darah 2 kali abnormal untuk konfirmasi diagnosis DM pada hari yang alain atau TTGO yang abnormal.
Kadar glukosa darah sewaktu dan puasa dengan metode enzimatik sebagai patokan penyaring dan diagnosis (mg/dl)
Bukan DM Belum pasti DM DM
Kadar glukosa darah sewaktu
- Plasma vena < 110 110 – 199 > 200
- Darah kapiler < 90 90 – 199 > 200
Kadar glukosa darah puasa
- Plasma vena < 110 110 – 125 > 126
- Darah kapiler < 90 90 – 109 > 110
A. Penatalaksanaan Medis
1. Perencanaan Makan
Tujuan penatalaksanan diet pada penderita diabetes adalah:
1. Memberikan semua unsur makanan esensial (mis. Vitamin dan mineral)
2. Mencapai dan mempertahankan berat badan yang sesuai
3. Memenuhi kebutuhan energi
4. Mencegah fluktuasi kadar glukosa darah setiap harinya dengan mengupayakan kadar glukosa darah mendekati normal melalui cara-cara yang aman dan praktis
5. Menurunkan kadar lemak darah jika kadar ini meningkat
6. mencegah komplikasi akut dan kronik
7. meningkatkan kualitas hidup
Prinsip dasar diit diabetes (Perencanaan Makan Penderita Diabetes Dengan Sistem Unit, 1997)
Prinsip dasar diit diabetes adalah pemberian kalori sesuai dengan kebutuhan. Cara sederhana untuk mengetahui kebutuhan dasar adalah sebagai berikut:
Untuk wanita : (Berat Badan Ideal x 25 kalori) ditambah 20 % untuk aktifitas
Untuk pria : (Berat Badan Ideal x 30 kalori) ditambah 20 % untuk aktifitas
Prinsip kedua adalah menghindari konsumsi gula dan makanan ynag mengandung gula didalamnya. Sebaiknya juga menghindari konsumsi hidrat arang hasil dari pabrik yang berupa tepung dengan segala produknya. Hidrat arang olahan ini akan lebih cepat diubah menjadi gula di dalam darah.
Prinsip ketiga adalah mengurangi konsumsi lemak dalam makanan sehari-hari. Tubuh penderita diabetes akan lebih mengalami kelebihan lemak darah, kelebihan lemak ini berasal dari gula darah yang tidak terpakai sebagai energi.
Prinsip keempat adalah memperbanyak konsumsi serat dalam makanan. Yang terbaik adalah serat yang larut air seperti pectin (ada dalam buah apel), segala jenis kacang-kacangan dan biji-bijian (asal tidak digoreng!). serat larut air ini terbukti dapat menurunkan kadar gula darah. Semua jenis serat akan memperbaiki pencernaan, mempercepat masa transit usus, serta memperlambat penyerapan gula dan lemak.
Perencanaan makan bagi penderita diabetes sesuai standar yang dianjurkan adalah makanan dengan komposisi: Karbohidrat 60-70%, protein 10-15%, lemak 20-25%.makanan dengan komposisi KH sampai 70-75% masih memberikan hasil yang baik. Jumlah kandungan kolesterol disarankan < 300 mg/hari. Diusahakan lemak berasal dari sumber asam lemak tidak jenuh (MUFA, Mono Unsaturated Fatty Acid) dan membatasi PUFA (Poly Unsaturated Fatty Acid) dan asam lemak jenuh. Jumlah kandungan serat 25 gr/hari, diutamakan serat larut. Pemanis buatan yang tidak bergizi, yang aman dan dapat diterima untuk digunakan pasien diabetes termasuk yang sedang hamil adalah: sakarin, aspartame, acesulfame, potassium dan sucralose (PERKENI, 2002). Jumlah kalori disesuaikan dengan pertumbuhan, status gizi, umur, ada tidaknya stress akut dan kegiatan jasmani.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. (1997), Keperawatan Medikal Bedah, alih bahasa Hartono, A., Kuncara, M., Ester, M., Edisi 8, Vol. 2, Jakarta: EGC
Waspadji, S. (1996), Ilmu Penyakit Dalam, Edisi 3, Jilid I, Jakarta: Balai Penerbit FKUI
Smetzer. (2001), Buku Keperawatan Medikal Bedah, alih bahasa Waluyo, A., Edisi 8, Vol. I, Jakara: EGC
Mansjoer, A. (2001), Kapita Selekta Kedokteran, Edisi ketiga, Jilid pertama, Jakarta: Media Aesculapius FKUI
Carpenito, L. (), Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan, Edisi 2, Jakarta: EGC
Sibbuea, W. (1997), Perencanaan Makan Penderita Diabetes Dengan sistem Unit, Jakarta: Infomedika
Doenges, M. (1999), Rencana Asuhan Keperawatan, alih bahasa Kariasa, M,. Sumarwati, M., Edisi 3, Jakarta: EGC
Carpenito, L. (2000), Diagnosa Keperawatan, editor Ester, M,. Edisi 8, Jakarta: EGC
Atmosukarto, K. (2001), Terapi Nutrisi Kromium Untuk Penderita Diabetes, Majalah Kesehatan Masyarakat Indonesia, Tahun XXIX, No. 2, Page 107-110
Sarwono, S. (1993), Sosiologi Kesehatan, Jogjakarta: UGM
Jumat, 14 Mei 2010
Situ Gunung
Sukabumi, sebuah kota kecil berhawa sejuk adem yang berada di kaki Gunung Gede dan Gunung Pangrango Provinsi Jawa Barat, memiliki reputasi yang lumayan beken akan potensi alam. Beberapa potensi wisata alam yang cukup menarik untuk dikunjungi salah satunya adalah wisata Air terjun (“curug” dalam bahasa sunda) dan danau (“situ” also in sundanese). Air terjun yang terdapat di kawasan konservasi alam Taman Nasional Gunung Gede Pangrango ini adalah Curug Cibeureum di daerah Perbawati, Selabintana dan Curug Sawer di daerah Situgunung, Kadudampit. Selain curug, ada juga danau diatas gunung yang memiliki nama Situgunung (Situ = danau, dimana situgunung berarti danau di gunung). Tulisan gw kali ini mau menceritakan perjalanan gw treking ke tempat-tempat tersebut.
CURUG CIBEUREUM – Perbawati, Selabintana
Curug Cibeureum merupakan air terjun yang terletak di daerah Perbawati, Selabintana, Kabupaten Sukabumi. Cara mencapai lokasi awal untuk treking ini dari kota Sukabumi adalah dengan naik angkutan umum (angkot) no. 10 berwarna merah lintasan Sukabumi – Selabintana. Berhubung angkutan umum ini hanya melayani perjalanan sampai di tempat wisata dan penginapan bernama “Hotel Selabintana” maka perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki lewat jalan setapak di belakang hotel melalui perkebunan teh dan lokasi perkemahan yang bernama Pondok Halimun. Apabila tidak mau repot, maka angkutan umum ini pun sebetulnya bisa di carter langsung dari Sukabumi menuju ke Pondok Halimun (dengan ongkos yang lebih mahal tentunya, kira-kira Rp. 10.000 / orang).
Pondok Halimun ini merupakan salah satu pintu masuk ke kawasan konservasi alam TNGGP, pintu masuk kawasan ini terdapat di kadudampit, yakni pintu masuk Situgunung.
Curug Cibeureum (3)Curug Cibeureum (1)
Setelah mencapai Pondok Halimun, maka perjalanan (treking) bisa langsung dilanjutkan ke arah Air Terjun Cibeureum. Jalur menuju ke air terjun ini sudah dilapisi batu-batu kali sehingga perjalanan tidak terlalu sulit untuk dilakukan. Treking sepanjang +/- 2 km melalui jalur yang naik turun dan berkelok-kelok serta kadang agak licin ini sangat menyenangkan dikarenakan di kanan dan kiri jalur treking masih merupakan hutan yang cukup lebat sehingga suasana dingin, agak gelap dan basah akan menemani perjalanan hingga ke lokasi. cuma ya itu, berhubung gw udah lama gak jalan kayak gini, sekalinya jalan langsung ngos-ngosan dah…. hahahaha….. perjalanan lewat jalan setapak ini akan melalui beberapa lokasi perkemahan, menyeberang sungai-sungai kecil dan akhirnya menaiki bukit dan turun lagi dan naik lagi…. hwheeheh… Mendekati lokasi curug, gemuruh air mulai terdengar… kebetulan pas gw jalan ini bukan musim liburan sehingga cukup sepi dari pengunjung yang lain (gada siapa-siapa malah… yang ada cuma gw yang ditemani seorang sahabat bernama Atep Sopiandi yang kebetulan emang orang situ). setelah +/- 1 jam perjalanan yang cukup ngos-ngosan akhirnya sampe juga kami ke lokasi.
Curug CibeureumCibeureum
Curug Cibeureum (2)Curug Cibeureum di hari libur biasanya dipenuhi oleh para wisatawan baik dari Sukabumi sendiri maupun dari luar kota, tapi berhubung bukan musim liburan, praktis cuma kami berdua aja yang ada disitu… bebas menikmati alam yang sepi dan sejuk ini. Air terjun yang menurut info memiliki ketinggian 60 meter ini mendapatkan namanya “Cibeureum” (Ci = air, beureum = merah, Cibeureum artinya air berwarna merah) dikarenakan katanya kalau dipagi hari ketika sinar matahari mengenai air terjun warnanya terlihat kemerahan, sayangnya ketika kami tiba disana sudah agak siang dan juga debit air yang tidak terlalu banyak sehingga kami tidak bisa melihat fenomena alam tersebut. Setelah foto-foto mengabadikan momen dan alam, kami berdua pun pulang kembali melalui trek yang tadi kami lalui.
CURUG SAWER & DANAU SITUGUNUNG – Kadudampit
Sehari setelah perjalanan gw ke Curug Cibeureum, esok harinya gw jalan lagi. Tujuan kali ini: Curug Sawer! di daerah Situgunung. Kali ini gw ajak sekalian sahabat sejak kecil bernama Bertus a.k.a. Novi. Curug Sawer (atau Air terjun Sawer) terletak di daerah yang bernama Situgunung di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi (berjarak +/- 16 km dari Kota Sukabumi). Mencapai air terjun ini dari Kota Sukabumi adalah menggunakan angkutan umum (angkot) no. 08 berwarna hijau muda lintasan Sukabumi – Cisaat ( jalannya ke arah Bogor). Turun di depan alun-alun Cisaat kemudian menyeberang jalan dan berjalan kaki sedikit ke arah tempat mangkal angkot jurusan Kadudampit yang berada dijalan disamping kantor Polsek Cisaat. Karena biasanya angkutan umum ini nggak sampai ke depan gerbang masuk lokasi wisata Situgunung, maka kita harus bayar lebih supaya diantar langsung kesana .
Di depan gerbang masuk lokasi wisata ini ada loket buat retribusi, dimana per orang bayar Rp. 8500… itu nggak termasuk kendaraan lho, jadi kalo ada yang bawa motor, mobil atau bis akan dikenakan biaya parkirnya juga. Setelah urusan bayar membayar dan masuk gerbang, maka kita akan langsung dihadapkan pada persimpangan jalan, kalo lurus ke arah air terjun, ke kiri ke arah danau. Kalo mau mengunjungi dua-duanya sih, menurut gw mending ambil yang air terjun dulu, biar capeknya abis duluan baru dah ke danau.
SitugunungSitugunung (9)
Perjalanan ke Air Terjun Sawer, mungkin karena treknya cenderung agak lebih landai dan tidak sepanjang trek Curug Cibeureum jadi rasanya tidak “seberat” perjalanan ke Curug Cibeureum walopun tetep aja sama-sama bikin ngos-ngosan… hahahaha… Sobat gw yang doyan olahraga, di compare sama gw yang tukang ngorok jelas lebih tahan dia lah… hahahah… dikit-dikit brenti, maklum nafas bako bro! (padahal dulu waktu masih sedikit lebih “muda”, jalur ini bisa dilalui dengan relatif lebih santai n tenang… beladiri mode! kwkwkwkkwk…. tahan mang!…) setelah dengan perjuangan yang cukup lumayan melalui rimbunnya pohon, akhirnya kami pun sampe ke Curug Sawer…. tempatnya kebetulan sepi, cuma ada sekelompok pemuda pecinta alam yang sedang kemping dekat air terjun.
Situgunung (2)Situgunung (8)Situgunung (3)
Air terjun Sawer memiliki debit air yang lumayan besar, namun punya ketinggian yang lebih rendah bila dibandingkan dengan Curug Cibeureum. Debit air yang cukup banyak dan air kolam di dasar air terjun yang cukup dalam ternyata cukup menggoda sobat gw buat nyemplung n brenang (heran deh, dia kok udah siap aja bawa properti buat nyemplung ini…. padahal ga ada tu agenda nyebur-nyeburan… udah siap-siap dari rumah nampaknya.. kwkwkwkw). Udara yang cukup dingin dan air yang lumayan bikin badan menggigil gak menahannya buat nyebur… kayak bebek yang ketemu air dah… brenang-renang riang kesana kemari… kwkwk… sedangkan gw sendiri sibuk ambil foto sana sini… Setelah dirasa cukup (cukup kedinginan maksudnya… hehehe…) maka kami pun bersiap untuk melanjutkan perjalanan ke lokasi danau….
Perjalanan ke arah danau dilakukan melalui jalan yang tadi udah kami lewati tapi nggak sampai habis ke gerbang lagi. Ada persimpangan yang langsung menuju ke arah danau. Perjalanan yang cukup curam diawal karena “naik-naik ke puncak gunung” lagi… praktis dah, ngos-ngosan babak kedua! hehehe… setelah sampai dipuncak bukit, perjalanan mulai bersahabat karena terus menurun menuju danau. perjalanan turun pun adem karena kanan kiri pohon-pohon besar yang menaungi jalan setapak. Setelah berjalan kaki kurang lebih setengah jam tibalah kami di danau, sebuah danau yang terletak diatas gunung… “Situgunung”…
Situgunung (6)Situgunung (7)
Konon katanya, danau ini merupakan danau buatan manusia, jadi bukan terjadi karena bentukan dari alam (katanya lho…)… jadi legendanya bilang, ada seorang bangsawan mataram yang melarikan diri dari Kerajaan Mataram karena dikejar-kejar oleh Belanda. Nah, bangsawan itu kemudian sampai ke daerah ini dan memutuskan menetap. Di tempat itulah istrinya melahirkan seorang anak, nah, sebagai ungkapan rasa syukur maka bangsawan tersebut pun membuat sebuah danau kecil menggunakan peralatan tangan sederhana. begitu ceritanya…
Terlepas dari legenda tersebut, keberadaan danau dengan pohon-pohon pinus disekitarnya ini merupakan sebuah spot yang menyenangkan untuk melepas kepenatan sehari-hari… pemandangan hijau, hembusan udara yang dingin ditemani hasil karya tukang gorengan yang kebetulan lg mangkal disitu, bikin gw betah buat berlama-lama… namun walopun kayaknya seru buat main air, jangan harap bisa nyebur n berenang di danau ini, karena di pinggir danau jelas-jelas ada plang larangan buat brenang… (entah kalo udah bilang sama pengelola ya…) hehehe… Langsung teringat flashback ingatan saat SMA waktu masih demen kemping-kemping sekitar 12 tahun lalu, saat danau ini masih punya dermaga kecil yang menjorok agak ke tengah. Namun saat ini, dermaga tersebut udah gak ada, mungkin udah hancur karena gak ada dana buat perawatannya. Yang masih ada sampe sekarang adalah perahu-perahu kecil yang dipake buat para nelayan danau mencari ikan.
Situgunung (5)Situgunung (4)
Setelah puas liatin danau dan kenyang makan gorengan, kami pun pulang… dengan kaki yang rasanya males banget diajak jalan… udah gitu, pas sampe gerbang masuk gada pula angkot yang ngetem… wadowwwww… akhirnya kami jalan kaki (lagi) menyusuri aspal sambil berharap tu angkot segera datang dari balik tikungan… tapi belon juga tu angkot datang, eh ujan keburu datang…. ya sudah lah.. kami tetep jalan aja sambil ditemani rintik air hujan yang lama kelamaan makin deras aja…
CURUG CIBEUREUM – Perbawati, Selabintana
Curug Cibeureum merupakan air terjun yang terletak di daerah Perbawati, Selabintana, Kabupaten Sukabumi. Cara mencapai lokasi awal untuk treking ini dari kota Sukabumi adalah dengan naik angkutan umum (angkot) no. 10 berwarna merah lintasan Sukabumi – Selabintana. Berhubung angkutan umum ini hanya melayani perjalanan sampai di tempat wisata dan penginapan bernama “Hotel Selabintana” maka perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki lewat jalan setapak di belakang hotel melalui perkebunan teh dan lokasi perkemahan yang bernama Pondok Halimun. Apabila tidak mau repot, maka angkutan umum ini pun sebetulnya bisa di carter langsung dari Sukabumi menuju ke Pondok Halimun (dengan ongkos yang lebih mahal tentunya, kira-kira Rp. 10.000 / orang).
Pondok Halimun ini merupakan salah satu pintu masuk ke kawasan konservasi alam TNGGP, pintu masuk kawasan ini terdapat di kadudampit, yakni pintu masuk Situgunung.
Curug Cibeureum (3)Curug Cibeureum (1)
Setelah mencapai Pondok Halimun, maka perjalanan (treking) bisa langsung dilanjutkan ke arah Air Terjun Cibeureum. Jalur menuju ke air terjun ini sudah dilapisi batu-batu kali sehingga perjalanan tidak terlalu sulit untuk dilakukan. Treking sepanjang +/- 2 km melalui jalur yang naik turun dan berkelok-kelok serta kadang agak licin ini sangat menyenangkan dikarenakan di kanan dan kiri jalur treking masih merupakan hutan yang cukup lebat sehingga suasana dingin, agak gelap dan basah akan menemani perjalanan hingga ke lokasi. cuma ya itu, berhubung gw udah lama gak jalan kayak gini, sekalinya jalan langsung ngos-ngosan dah…. hahahaha….. perjalanan lewat jalan setapak ini akan melalui beberapa lokasi perkemahan, menyeberang sungai-sungai kecil dan akhirnya menaiki bukit dan turun lagi dan naik lagi…. hwheeheh… Mendekati lokasi curug, gemuruh air mulai terdengar… kebetulan pas gw jalan ini bukan musim liburan sehingga cukup sepi dari pengunjung yang lain (gada siapa-siapa malah… yang ada cuma gw yang ditemani seorang sahabat bernama Atep Sopiandi yang kebetulan emang orang situ). setelah +/- 1 jam perjalanan yang cukup ngos-ngosan akhirnya sampe juga kami ke lokasi.
Curug CibeureumCibeureum
Curug Cibeureum (2)Curug Cibeureum di hari libur biasanya dipenuhi oleh para wisatawan baik dari Sukabumi sendiri maupun dari luar kota, tapi berhubung bukan musim liburan, praktis cuma kami berdua aja yang ada disitu… bebas menikmati alam yang sepi dan sejuk ini. Air terjun yang menurut info memiliki ketinggian 60 meter ini mendapatkan namanya “Cibeureum” (Ci = air, beureum = merah, Cibeureum artinya air berwarna merah) dikarenakan katanya kalau dipagi hari ketika sinar matahari mengenai air terjun warnanya terlihat kemerahan, sayangnya ketika kami tiba disana sudah agak siang dan juga debit air yang tidak terlalu banyak sehingga kami tidak bisa melihat fenomena alam tersebut. Setelah foto-foto mengabadikan momen dan alam, kami berdua pun pulang kembali melalui trek yang tadi kami lalui.
CURUG SAWER & DANAU SITUGUNUNG – Kadudampit
Sehari setelah perjalanan gw ke Curug Cibeureum, esok harinya gw jalan lagi. Tujuan kali ini: Curug Sawer! di daerah Situgunung. Kali ini gw ajak sekalian sahabat sejak kecil bernama Bertus a.k.a. Novi. Curug Sawer (atau Air terjun Sawer) terletak di daerah yang bernama Situgunung di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi (berjarak +/- 16 km dari Kota Sukabumi). Mencapai air terjun ini dari Kota Sukabumi adalah menggunakan angkutan umum (angkot) no. 08 berwarna hijau muda lintasan Sukabumi – Cisaat ( jalannya ke arah Bogor). Turun di depan alun-alun Cisaat kemudian menyeberang jalan dan berjalan kaki sedikit ke arah tempat mangkal angkot jurusan Kadudampit yang berada dijalan disamping kantor Polsek Cisaat. Karena biasanya angkutan umum ini nggak sampai ke depan gerbang masuk lokasi wisata Situgunung, maka kita harus bayar lebih supaya diantar langsung kesana .
Di depan gerbang masuk lokasi wisata ini ada loket buat retribusi, dimana per orang bayar Rp. 8500… itu nggak termasuk kendaraan lho, jadi kalo ada yang bawa motor, mobil atau bis akan dikenakan biaya parkirnya juga. Setelah urusan bayar membayar dan masuk gerbang, maka kita akan langsung dihadapkan pada persimpangan jalan, kalo lurus ke arah air terjun, ke kiri ke arah danau. Kalo mau mengunjungi dua-duanya sih, menurut gw mending ambil yang air terjun dulu, biar capeknya abis duluan baru dah ke danau.
SitugunungSitugunung (9)
Perjalanan ke Air Terjun Sawer, mungkin karena treknya cenderung agak lebih landai dan tidak sepanjang trek Curug Cibeureum jadi rasanya tidak “seberat” perjalanan ke Curug Cibeureum walopun tetep aja sama-sama bikin ngos-ngosan… hahahaha… Sobat gw yang doyan olahraga, di compare sama gw yang tukang ngorok jelas lebih tahan dia lah… hahahah… dikit-dikit brenti, maklum nafas bako bro! (padahal dulu waktu masih sedikit lebih “muda”, jalur ini bisa dilalui dengan relatif lebih santai n tenang… beladiri mode! kwkwkwkkwk…. tahan mang!…) setelah dengan perjuangan yang cukup lumayan melalui rimbunnya pohon, akhirnya kami pun sampe ke Curug Sawer…. tempatnya kebetulan sepi, cuma ada sekelompok pemuda pecinta alam yang sedang kemping dekat air terjun.
Situgunung (2)Situgunung (8)Situgunung (3)
Air terjun Sawer memiliki debit air yang lumayan besar, namun punya ketinggian yang lebih rendah bila dibandingkan dengan Curug Cibeureum. Debit air yang cukup banyak dan air kolam di dasar air terjun yang cukup dalam ternyata cukup menggoda sobat gw buat nyemplung n brenang (heran deh, dia kok udah siap aja bawa properti buat nyemplung ini…. padahal ga ada tu agenda nyebur-nyeburan… udah siap-siap dari rumah nampaknya.. kwkwkwkw). Udara yang cukup dingin dan air yang lumayan bikin badan menggigil gak menahannya buat nyebur… kayak bebek yang ketemu air dah… brenang-renang riang kesana kemari… kwkwk… sedangkan gw sendiri sibuk ambil foto sana sini… Setelah dirasa cukup (cukup kedinginan maksudnya… hehehe…) maka kami pun bersiap untuk melanjutkan perjalanan ke lokasi danau….
Perjalanan ke arah danau dilakukan melalui jalan yang tadi udah kami lewati tapi nggak sampai habis ke gerbang lagi. Ada persimpangan yang langsung menuju ke arah danau. Perjalanan yang cukup curam diawal karena “naik-naik ke puncak gunung” lagi… praktis dah, ngos-ngosan babak kedua! hehehe… setelah sampai dipuncak bukit, perjalanan mulai bersahabat karena terus menurun menuju danau. perjalanan turun pun adem karena kanan kiri pohon-pohon besar yang menaungi jalan setapak. Setelah berjalan kaki kurang lebih setengah jam tibalah kami di danau, sebuah danau yang terletak diatas gunung… “Situgunung”…
Situgunung (6)Situgunung (7)
Konon katanya, danau ini merupakan danau buatan manusia, jadi bukan terjadi karena bentukan dari alam (katanya lho…)… jadi legendanya bilang, ada seorang bangsawan mataram yang melarikan diri dari Kerajaan Mataram karena dikejar-kejar oleh Belanda. Nah, bangsawan itu kemudian sampai ke daerah ini dan memutuskan menetap. Di tempat itulah istrinya melahirkan seorang anak, nah, sebagai ungkapan rasa syukur maka bangsawan tersebut pun membuat sebuah danau kecil menggunakan peralatan tangan sederhana. begitu ceritanya…
Terlepas dari legenda tersebut, keberadaan danau dengan pohon-pohon pinus disekitarnya ini merupakan sebuah spot yang menyenangkan untuk melepas kepenatan sehari-hari… pemandangan hijau, hembusan udara yang dingin ditemani hasil karya tukang gorengan yang kebetulan lg mangkal disitu, bikin gw betah buat berlama-lama… namun walopun kayaknya seru buat main air, jangan harap bisa nyebur n berenang di danau ini, karena di pinggir danau jelas-jelas ada plang larangan buat brenang… (entah kalo udah bilang sama pengelola ya…) hehehe… Langsung teringat flashback ingatan saat SMA waktu masih demen kemping-kemping sekitar 12 tahun lalu, saat danau ini masih punya dermaga kecil yang menjorok agak ke tengah. Namun saat ini, dermaga tersebut udah gak ada, mungkin udah hancur karena gak ada dana buat perawatannya. Yang masih ada sampe sekarang adalah perahu-perahu kecil yang dipake buat para nelayan danau mencari ikan.
Situgunung (5)Situgunung (4)
Setelah puas liatin danau dan kenyang makan gorengan, kami pun pulang… dengan kaki yang rasanya males banget diajak jalan… udah gitu, pas sampe gerbang masuk gada pula angkot yang ngetem… wadowwwww… akhirnya kami jalan kaki (lagi) menyusuri aspal sambil berharap tu angkot segera datang dari balik tikungan… tapi belon juga tu angkot datang, eh ujan keburu datang…. ya sudah lah.. kami tetep jalan aja sambil ditemani rintik air hujan yang lama kelamaan makin deras aja…
Rabu, 05 Mei 2010
@ Mandalawangi
Selasa, 16 Februari 2010
Selalu Bahagia Saat Hujan Turun
- Hujan -
by : Utopia
Rinai hujan basahi aku
Temani sepi yg mengendap
Kala aku mengingatmu
Dan semua saat manis itu...
Segalanya seperti mimpi
Kujalani hidup sendiri
Andai waktu berganti
Aku tetap takkan berubah
Aku selalu bahagia saat hujan turun
Karena aku dapat mengenangmu untukku sendiri..
Selalu ada cerita tersimpan dihatiku
Tentang kau dan hujan
Tentang cinta kita
Yang mengalir seperti air
Aku selalu bahagia saat hujan turun
Karena aku dapat mengenangmu untukku sendiri...
Aku bisa tersenyum sepanjang hari
Karena hujan pernah menahanmu disini... Untukku...
==============================================================
Lagi suka ama lagu ini niih… Syairnya aku banget (halah…)
Jadi inget cerita² hujan yg pernah mewarnai perjalanan hidupku dulu…
(halah… iki omong opo tho..?!)
Aku suka hujan, sama seperti aku suka malam…
Ini aku bagi dikit cerita2 hujanku yaaa…
* * * * *
Asrama ku di Depok, kamarku berada di lantai 3. Di kamar itu ada sebuah jendela. Jendela itu tepat berada di samping tempat tidurku. Hehehe.. susah kan ngebayanginnya…?!. Jadi kalo malem2 turun hujan aku seneng banget, coz aku pasti kena tempiasan aer hujannya. Rasanya enak banget… Jadi kangen ama kamarku... Apalagi sekarang di Depok lg musim hujan.. Hmmm…
* * * * *
by : Utopia
Rinai hujan basahi aku
Temani sepi yg mengendap
Kala aku mengingatmu
Dan semua saat manis itu...
Segalanya seperti mimpi
Kujalani hidup sendiri
Andai waktu berganti
Aku tetap takkan berubah
Aku selalu bahagia saat hujan turun
Karena aku dapat mengenangmu untukku sendiri..
Selalu ada cerita tersimpan dihatiku
Tentang kau dan hujan
Tentang cinta kita
Yang mengalir seperti air
Aku selalu bahagia saat hujan turun
Karena aku dapat mengenangmu untukku sendiri...
Aku bisa tersenyum sepanjang hari
Karena hujan pernah menahanmu disini... Untukku...
==============================================================
Lagi suka ama lagu ini niih… Syairnya aku banget (halah…)
Jadi inget cerita² hujan yg pernah mewarnai perjalanan hidupku dulu…
(halah… iki omong opo tho..?!)
Aku suka hujan, sama seperti aku suka malam…
Ini aku bagi dikit cerita2 hujanku yaaa…
* * * * *
Asrama ku di Depok, kamarku berada di lantai 3. Di kamar itu ada sebuah jendela. Jendela itu tepat berada di samping tempat tidurku. Hehehe.. susah kan ngebayanginnya…?!. Jadi kalo malem2 turun hujan aku seneng banget, coz aku pasti kena tempiasan aer hujannya. Rasanya enak banget… Jadi kangen ama kamarku... Apalagi sekarang di Depok lg musim hujan.. Hmmm…
* * * * *
Langganan:
Postingan (Atom)