I Latar Belakang
Kemajuan teknologi yang akhir-akhir ini masuk dan berkembang pesat di Negara kita telah membuat tuntutan tuntutan baru di segala sektor khusunya di bidang pelayanan kesehatan. Era kemajuan teknologi menuntut pemberi pelayanan kesehatan khususnya perawat untuk memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu bagi masyarakat. Namun kondisi pesatnya kemajuan teknologi saat ini sepertinya belum didukung dengan kesiapan pelayanan kesehatan , salah satunya dalam memenuhi ketersediaan alat dokumentasi yang cepat dan modern dipelayanan kesehatan, khususnya rumah sakit. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini di Indonesia belum secara luas dimanfaatkan dengan baik oleh perawat khususnya di pelayanan rumah sakit, terutama pelayanan keperawatan. Kualitas atau mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit bergantung kepada kecepatan, kemudahan, dan ketepatan dalam melakukan tindakan keperawatan yang berarti juga pelayanan keperawatan bergantung kepada efisiensi dan efektifitas struktural yang ada dalam keseluruhan sistem suatu rumah sakit.
Perawat sebagai salah satu tenaga yang mempunyai kontribusi besar bagi pemberi asuhan pelayanan kesehatan. Perawat mempunyai peranan penting untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan harus mampu melaksanakan asuhan keperawatan sesuai standar, yaitu dari mulai pengkajian sampai dengan evaluasi. Sistem pendokumentasian asuhan keperawatan masih dilakukan dengan cara manual dan konvensional serta belum disertai dengan sistem /perangkat tekhonolgi yang memadai. Dalam hal ini, perawat mempunyai potensi yang besar terhadap proses terjadinya kelalaian dalam praktek. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang saat ini memungkinkan perawat untuk memiliki sistem pendokumentasian asuhan keperawatan yang lebih baik dengan menggunakan Sistem Informasi Manajemen.
II Tinjauan Teori
2.1 Pengertian Keperawatan dan Definisi Informatika Keperawatan
Keperawatan meliputi kemandirian atau kolaboratif dalam merawat individu, keluarga, kelompok dan komunitas, baik sakit atau sehat dengan segala kondisi yang meliputinya. Keperawatan terdiri dari promosi kesehatan, pencegahan penyakit dan perawatan orang sakit, cacat dan meninggal dunia. Advokasi, promosi lingkungan aman, penelitian, berpartisipasi dalam merumuskan kebijakan kesehatan bagi pasien dan manajemen sistem kesehatan serta pendidikan dan kode etik keperawatan (International Council of Nurses). Perawat adalah seorang petugas kesehatan professional yang selalu ikut serta mengkontribusikan pengetahuan dan keterampilan khususnya bagi pelayanan pasien, selalu hadir secara kontinu mendampingi pasien dengan lingkup tanggung jawab profesional yang mencakup segala aspek kesehatan, penyakit, dan
pengobatan pasien, menilai respons pasien terhadap penyakit, risiko kesehatan, perkembangan sepanjang hidup, dan pengobatan,dan mengidentifikasi cara-cara untuk meningkatkan kemampuan mengatasi masalah kesehatan, mempromosikan kesehatan, memfasilitasi penyembuhan, mengurangi penderitaan, atau menemukan kedamaian dan martabat pada saat meninggal.
Informatika keperawatan adalah kombinasi ilmu komputer, ilmu informasi, dan ilmu keperawatan yang dirancang untuk membantu manajemen dan pemrosesan data, informasi, dan pengetahuan keperawatan untuk menunjang praktek keperawatan dan penyampaian layanan keperawatan (Graves & Corcoran, 1989). Luasnya lingkup tanggung jawab keperawatan dan kehadiran perawat secara kontinu mendampingi pasien menempatkan keperawatan pada posisi sentral bagi pelayanan kesehatan dan pusat informasi pasien sehingga perlu dikembangkan
informatika keperawatan yang dapat menginformasikan perkembangan aplikasi
multidisiplin terintegrasi bagi pelayanan pasien.
2.2 PDA (Personal Digital Assistance)
PDA (Personal Digital Assistance) adalah sebuah alat elektronik yang berbasis komputer dan berbentuk kecil serta dapat dibawa kemana-mana. PDA banyak digunakan sebagai pengorganisir pribadi pada awalnya, tetapi karena perkembangannya, kemudian bertambah banyak fungsi kegunaannya, seperti kalkulator, penunjuk jam dan waktu, permainan komputer, pengakses internet, penerima dan pengirim surat elektronik (e-mail), penerima radio, perekam video, dan pencatat memo. Dengan menggunakan PDA (komputer saku) ini, kita dapat menggunakan buku alamat dan menyimpan alamat, membaca buku elektronik, menggunakan GPS dan masih banyak lagi fungsi yang lain. Versi PDA yang lebih canggih dapat digunakan sebagai telepon genggam, akses internet, intranet, atau extranet lewat Wi-Fi atau Jaringan Wireless. Salah satu ciri khas PDA yang paling utama adalah fasilitas layar sentuh.
PDA pertama kali muncul pada tahun 1986 dengan diluncurkannya The Psion Organiser II. PDA pertama ini berbentuk seperti komputer genggam yang dilengkapi dengan keyboard dan layar yang kecil. Ditambah dengan fitur-fitur dasar seperti alarm, jam, kalender, kalkulator, serta telepon. Bisa disimpulkan PDA adalah penggabungan antara telepon genggam dengan PC. Pada tahun 1993 Apple meluncurkan produk Newton Messagepad dengan fitur yang lebih lengkap daripada sebelumnya. Seperti tambahan catatan digital, agenda, dan lainya. Fitur dari Newton inilah yang belakangan dijadikan aplikasi standar untuk PDA termasuk layar sentuh yang sangat sensitif dan slot memori eksternal. Namun pada tahun 1998 Apple menghentikan produksi Newton karena bentuknya yang terlalu besar, harganya yang mahal serta penggunaannya yang rumit. Tahun 1996 PalmPilot memperkenalkan Palm Computing dengan harga yang lebih murah, bentuk yang muat disaku, dan menggunakan baterai AAA sehingga lebih efisien dan mudah digunakan. Lebih jauh, produk ini memiliki kapasitas memori yang lebih besar untuk menyimpan data kontak, catatan dan agenda. Pada bulan November tahun 1996 Microsoft meluncurkan Windows CE yang kemudian diadopsi oleh sejumlah perusahaan komputer seperti HP, Casio, Compact, dll. Perkembangan terkini, PDA lebih sering digunakan sebagai sarana komunikasi nirkabel. Fitur yang ditawarkan juga saat ini lebih mengacu untuk menujang gaya hidup konsumen sebagai pengguna internet.
Sebagai komputer genggam, PDA memiliki processor dan sitem operasi layaknya komputer biasa. Sistem operasi ini merupakan peranti lunak utama pada PDA. Cara kerjanya sama seperti sitem operasi pada komputer seperti Windows XP, Mac OS, tetapi didesain khusus untuk PDA. Terdapat dua kesamaan sistem operasi pada PDA yaitu Palm dan Pocket PC (Windows Mobile). Keduanya bekerja dengan program piranti lunak yang berbeda, jadi walaupun berisikan banyak dokumen seperti gambar, musik dan lainnya yang bisa dipakai namun tidak pada pemrogaman. Pada penyimpanan data tanpa kartu memori, disimpan dalam RAM dengan ukuran puluhan MegaByte sedangkan sumber energinya berasal dari baterai isi ulang. Selain itu bisa juga menggunakan adaptor yang disambungkan kestop kontak AC.
( Penggunaan PDA oleh Perawat)
III Pembahasan
Penggunaan PDAdalam pemberian pelayanan asuhan keperawatan dapat meningkatakan mutu dan kulitas asuhan pelayanan kesehatan khususnya di Rumah akit. Kualitas atau mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit bergantung kepada kecepatan, kemudahan, dan ketepatan dalam melakukan tindakan keperawatan yang berarti juga pelayanan keperawatan bergantung kepada efisiensi dan efektifitas struktural yang ada dalam keseluruhan sistem suatu rumah sakit.
Penggunaan PDA oleh perawat dapat menekan waktu pada pendokumentasian asuhan keperawatan yang menghabiskan tiga sampai empat jam per bergeser menjadi hanya 1 jam.
Hal ini memberi waktu lebih banyak pada perawat untuk melakukan perawatan yang mereka harus lakukan. Penggunaan PDA oleh perawat, perawat dapat mengakses secara cepat informasi tentang obat, penyakit, dan perhitungan kalkulasi obat atau perhitungan cairan IV fluid/infus; perawat dapat menyimpan data pasien, membuat grafik/table, mengefisiensikan data dan menyebarluaskannya; perawat dapat mengorganisasikan data, mendokumentasikan intervensi keperawatan dan membuat rencana asuhan keperawatan; PDA dapat menyimpan daftar nama, email, alamat website, dan diary/agenda harian; PDA sangat berguna untuk program pembelajaran keperawatan; meningkatkan keterlibatan dan hubungan pasien-perawat. Apabila pasien dan perawat memiliki PDA, aplikasi komunikasi keperawatan tingkat mutahir dapat diterapkan, yang tidak lagi menonjolkan peran tatap muka hubungan interaksi perawat-pasien (telenursing). Dengan adanya komputer dan PDA di tempat kerja perawat, dapat meningkatkan produktivitas, mengurangi kesalahan serta kelalaian/negligence, meningkatkan mutu perawatan kepada pasien, dan meningkatkan juga kepuasan kerja perawat.
IV Kesimpulan
Penggunaan PDA (Personal Digital Assistance) dalam pemberian pelayanan asuhan keperawatan membuat pekerjaan menjadi jauh lebih mudah. PDA memungkinkan perawat untuk mengakses jadwal, sabar grafik, luas referensi medis, dan untuk mengisi dan mengirimkan formulir menyusui. Penggunaan PDAdalam pemberian pelayanan asuhan keperawatan dapat meningkatakan mutu dan kulitas asuhan pelayanan kesehatan khususnya di Rumah akit. Kualitas atau mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit bergantung kepada kecepatan, kemudahan, dan ketepatan dalam melakukan tindakan keperawatan yang berarti juga pelayanan keperawatan bergantung kepada efisiensi dan efektifitas struktural yang ada dalam keseluruhan sistem suatu rumah sakit. Penggunaan PDA di tempat kerja perawat, dapat meningkatkan produktivitas, mengurangi kesalahan serta kelalaian/negligence, meningkatkan mutu perawatan kepada pasien, dan meningkatkan juga kepuasan kerja perawat.
V Rekomendasi
PDA dapat menunjang pengumpulan data base pasien dan Rumah Salit, yang berguna untuk kepentingan riset dalam bidang keperawatan. Sudah selayaknya institusi pendidikan keperawatan sebaiknya memberikan penekanan penting dalam kurikulumnya, untuk mulai mengaplikasikan "touch" over "tech" (sentuhan tehnologi dalam bidang keperawatan). Sehingga saat si perawat tersebut telah lulus, mereka dapat mengintegrasikan tehnologi dalam asuhan keperawatan. Sebagian besar perawat secara umum masih gagap teknologi, termasuk PDA. Kita bisa memulai bergabung dengan grup penggermar PDA dan masuk dalam kelompok/komunitas, atau dapat pula belajar dari para dokter, membuka website tutorial/panduan PDA, mempelajari dari buku dan dari perawat lain yang telah terbiasa menggunakan PDA. Mulailah mencoba dari hal yang sederhana seperti agenda harian, organizer, mengambil/upload gambar, games, musik, dsb.
Sumber Pustaka
Goossen WTF. (1996). Nursing information management and processing: a framework
and definition for systems analysis, design and evaluation. International Journal
of Biomedical Computing;40:187-95. Diakses 21 Oktober 2009
Gosling AS, Westbrook JI, Spencer R. (2004). Nurses' use of online clinical evidence.
Journal of Advanced Nursing ;47:201-11. Diakses 21 Oktober 2009
Graves JR, Corcoran S. (1989). The study of nursing informatics. Image: Journal of
Nursing Scholarship;21:227-31. Diakses 21 Oktober 2009
Henry SB, Mead CN. (1997). Nursing classification systems: Necessary but not
sufficient for representing "What nurses do" for inclusion in computer-based
patient record systems. J Am Med Inform Assoc;4:222-32. Diakses 21 Oktober 2009
Kaminski J. Nursing informatics and nursing culture: Is there a fit? [editorial]
Online Journal of Nursing Informatics. Oct 2005. Diperoleh dari: URL:
http://eaa-knowledge.com/ojni/ni/9_3/june.htm. Diakses 21 Oktober 2009.
Ozbolt JF, Schultz II S, Swain MA, Abraham II. (1995). A proposed expert system for
nursing practice: A springboard to nursing science. Journal of Medical Systems;9:175-85. Diakses 21 Oktober 2009.
Pereira F. Information relevance for continuity of nursing care. Online Journal
of Nursing Informatics. Oct 2005. Diperoleh dari: URL: http://eaaknowledge.com/ojni/ni/9_3/pereira.htm. Diakses 21 Oktober 2009.
Shortliffe EH, Perreault LE, Wiederhold G, Fagan LM. (2001). Medical Informatics:
Computer Applications in Health Care and Biomedicine, 2nd Ed. New York:
Springer. Diakses 21 Oktober 2009.
http://en.wikipedia.org/wiki/Personal_digital_assistant. Diakses 21 Oktober 2009.
http://www.nursing.ubc.ca/Current_Students/Learning_Resources/PDAs/index.htm.
Diakses 21 Oktober 2009.
http http://images.google.co.id/pdf-for-nurses. Diakses 21 Oktober 2009.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar